kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Triwulan I, BFI Finance salurkan pembiayaan Rp 4,16 triliun


Selasa, 17 April 2018 / 23:32 WIB
Triwulan I, BFI Finance salurkan pembiayaan Rp 4,16 triliun
ILUSTRASI. Direksi BFI Finance memaparkan hasil RUPS 2018


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk mencatatkan nilai pembiayaan sebesar Rp 4,16 triliun di triwulan I-2018. Pencapaian pembiayaan tersebut naik 31,4% dari bulan Maret 2017 yaitu Rp 3,16 triliun.

Sementara laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 351 miliar, atau naik 37,8% dibandingkan dengan triwulan I-2017 dengan nominal sebesar Rp 254 miliar. Hal ini didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan total pendapatan sebesar 30,5% menjadi Rp 1,17 triliun dari triwulan I tahun lalu sebesar Rp 901 miliar.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, bahwa pembiayaan mobil bekas masih berkonstribusi besar bagi pemasukan dibandingkan pembiayaan lain. Pembiayaan mobil bekas menyumbang 67,7% yang diikuti dengan pembiayaan sepeda motor sebesar 15,4%, alat-alat berat termasuk mesin sebesar 14,6%, pembiayaan mobil baru 1,6% dan properti yang memberikan konstribusi sebesar 0,6%.

“Kami bersyukur atas hasil yang kami capai di awal 2018 ini dan ini menjadi momentum supaya pertumbuhan dapat terus dipertahankan dengan berlokus pada core business Perusahaan dan berbagai inovasi baru untuk menjawab kebutuhan pembiayaan masyarakat,” ujar Sudjono di Jakarta, Selasa (17/4).

Selain laporan keuangan yang positif, kinerja perusahaanya juga ditopang oleh keberhasilan perusahaan dalam menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau NPF di angka 1%, atau turun tipis dari periode yang sama di tahun lalu yakni 1,01%.

“Ini lebih baik dari persentase rata-rata industri yang berkisar di angka 3 sampai 2,95% berdasarkan Statistik Lembaga Pembiayaan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2018,” kata dia.

Selain menjaga stabilitas NPF, perusahaan juga memperluas cakupan pangsa pasar di mana selama triwulan I-2018, telah membuka 10 outlet baru sehingga jumlah sebaran outlet menjadi 352, yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Provinsi Sumatera Utara hingga Papua dengan jumlah konsumen lebih dari 500.000 pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×