kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2018, lima jamkrida baru berpotensi berdiri


Senin, 11 Desember 2017 / 17:23 WIB
2018, lima jamkrida baru berpotensi berdiri


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati realisasi pendirian perusahaan penjaminan kredit daerah (Jamkrida) masih stagnan, Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) memperkirakan akan ada lima pendirian Jamkrida baru di tahun depan.

Sekretaris Jenderal Asippindo Dian Askin Hatta memperkirakan, potensi di tahun depan akan ada lima Jamkrida yang akan bertambah. Misalnya Jamkrida Sumatera Utara (Sumut), Yogyakarta, Jambi Lampung dan Gorontalo. Hingga kini, pencapaian jumlah Jamkrida masih sama dan belum meningkat dari realisasi 2016 lalu yang tercatat 18 provinsi.

Pihaknya selaku asosiasi telah mendorong keseluruhan provinsi yang belum membentuk Jamkrida agar segera merealisasikannya. Berbagai inisiatif juga tengah digaungkan semisal gencar sosialisasi secara masif.

Meskipun memang, masih banyak kendala yang dihadapi oleh provinsi yang belum membentuk Jamkrida. Semisal, kesulitan pendirian Jamkrida saat ini masih pada penyertaan modal awal sebesar Rp 25 miliar. Tentu, ini tidaklah mudah bagi provinsi menyisihkan dana dalam pembentukan Jamkrida.

"Ada yang sudah paham tapi tidak ada dana buat pendirian, tapi ada juga yang sudah ada Peraturan Daerah (Perda)nya tapi dananya belum ada," terang Dian kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).

Padahal imbuh Dian, peranan hadirnya jamkrida amat penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Misalnya, mendorong tumbuhnya usaha-usaha baru, lalu selain dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga dapat membantu UMKM memperoleh pinjaman di perbankan.

Hingga Oktober 2017 saja misalnya, merujuk data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) oustanding penjaminan mencapai Rp 168,56 triliun. Jumlah ini meningkat 32,17% menjadi Rp 127,53 triliun jika dibandingkan dengan periode sama tahun kemarin.

Dengan begitu, laba bersih industri ini juga terkerek naik 29,82% menjadi Rp 727 miliar. Pun demikian dengan jumlah terjamin yang bertambah menjadi 8,12 juta per Oktober 2017. Sedangkan posisi sama tahun 2016 jumlah terjamin baru tercatat 5,47 juta.

Ini menandakan industri penjaminan secara nasional semakin bergairah dan tentu potensi ke depan akan semakin prospektif.

Upaya lainnya, Asippindo juga telah mengajukan permohonan lewat surat kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar pemerintah provinsi yang belum memiliki jamkrida dapat menganggarkan di APBD masing-masing provinsi untuk modal awal pendirian. "Secara lisan Mendagri akan bantu dan kita sudah masukkan surat permohonan dua minggu yang lalu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×