kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi Covid-19, bank tak memaksa anak usahanya untuk tumbuh tinggi


Jumat, 26 Juni 2020 / 19:08 WIB
Ada pandemi Covid-19, bank tak memaksa anak usahanya untuk tumbuh tinggi
ILUSTRASI. Suasana Pelayanan nasabah di Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan tidak akan memaksa anak-anak usahanya untuk mengejar pertumbuhan kinerja tinggi tahun ini dengan adanya pandemi Covid-19. Perusahaan anak lebih diutamakan untuk bisa tetap sehat dan bertahan menghadapi pandemi itu.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, akan mengutakama anaknya untuk tetap sehat walaupun sebetulnya di kuartal I masih berhasil mencatatkan kontribusi laba cukup tinggi, naik dari kontribusi periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Tim technical assistance BRI sudah mulai bekerja bantu Bank Bukopin

"Sejalan dengan strategi Bank Mandiri sebagai perusahaan induk, kami tidak terlalu menekankan pada pertumbuhan kinerja di tengah pandemi saat ini," kata Rully, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Jumat (26/6).

Meski begitu, Bank Mandiri tetap berharap seluruh perusahaan anak, terutama sektor perbankan dapat menjaga kinerja dengan baik dan berkontribusi kepada Bank Mandiri seiring dengan ekspektasi ekonomi yang mulai bergerak ke arah positif, meski masih dibayangi oleh pandemi covid-19.

Bank Mandiri juga akan mendorong anak usaha meningkatkan efisiensi melalui pemanfaatan channel elektronik, termasuk memastikan penerapan protokol kesehatan dalam operasional keseharian. Adapun tahun 2019, perusahaan anak berkontribusi sebesar 16,8% dari total laba konsolidasi perseroan.

Sementara di kuartal I 2020, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih Rp 7,2 triliun atau naik 9,4% yoy. Anak usaha berkontribusi sebesar 14,1% terhadap total laba konsolidasi itu, meningkat dari kontribusi kuartal I-2019 sebesar 12,8%.

Senada, BRI juga melakukan hal sama. Covid-19 diperkirakan akan menyebabkan penurunan kondisi ekonomi Indonesia sehingga bisnis perusahaan anak perseroan akan mengalami tekanan. Walaupun begitu, bank ini masih tetap mengharapkan ada kontribusi laba dari anak usaha sekitar 5% tahun ini.

Pada kuartal I, anak usaha BRI memberikan kontribusi laba negatif karena kondisi pasar modal pada akhir kuartal I-2020 mengalami tekanan. Padahal, kuartal I tahun lalu yang tercatat di kisaran 4% terhadap total laba konsolidasi

Agar anak usaha masih bisa tumbuh tahun ini, BRI berencana melakukan penambahan modal. Bank ini menyiapkan sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun untuk injke modal 8 anak usahanya.

Strategi lainnya, BRI akan melakukan cross selling antara induk dengan anak. "Lalu digitizing business process dan pengembangan produk digital," jelas Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI.

Baca Juga: Ada Covid-19, Bank Mandiri tak akan tekan anak usaha untuk tumbuh pesat di 2020

Sementara Raymon Yonarto, Sekretaris Perusaahan BCA mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam rangka menggerakkan roda perekonomian nasional.

Adapun pada kuartal I-2020, kontribusi anak usaha ke laba konsolidasi BCA sekitar 10%. "Kami mencermati bahwa pada kuartal I-2020 sektor pembiayaan masih mencatatkan kinerja yang cukup baik," tandas Raymon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×