kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,55   3,92   0.42%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adira Insurance dan Tugu Insurance bukukan pendapatan premi dobel digit


Minggu, 28 April 2019 / 08:32 WIB
Adira Insurance dan Tugu Insurance bukukan pendapatan premi dobel digit


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan premi perusahaan asuransi tumbuh dobel digit hingga Maret 2019. Data otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan kenaikan pendapatan premi industri asuransi umum sebesar 16,59% secara tahunan alias year on year (yoy) sebesar Rp 19,54 triliun hingga Maret 2019.

Salah satu perusahaan asuransi umum yang mencatatkan perolehan premi dobel digit adalah PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). Head of Product Development Adira Insurance Tanny Megah Lestari mengatakan, pendapatan premi hingga kuartal pertama tumbuh 15% yoy. Adapun target perolehan premi di tiga bulan pertama mencapai 101% dari target kuartal pertama.

"Lini bisnis yang memberikan kontribusi terbesar masih dari asuransi kendaraan bermotor. Kontribusinya 65% dari total premi," ujar Tanny kepada Kontan.co.id beberapa waktu lalu.

Lanjut Tanny sepanjang 2019 ini, Adira Insurance menargetkan pertumbuhan premi hingga 17% yoy. Sedangkan khusus premi asuransi kendaraan bermotor ditargetkan meningkat 10% dari pencapaian tahun lalu.

Asuransi Tugu Pratama (Tugu Insurance) mencatatkan perolehan premi secara konsolidasi per Maret 2019 sebesar US$ 69,59 juta, naik 26,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 54,99 juta. “Peningkatan premi terjadi baik di induk perusahaan maupun di Anak Perusahaan yaitu Tugu Reasuransi,” ujar Indra.

Selama triwulan I 2019, pendapatan premi induk perusahaan meningkat 11,27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Kami optimistis pendapatan premi akan meningkat lagi karena secara siklikal pembaruan premi dari akun-akun besar akan diperoleh pada awal triwulan III dan IV,” jelas Indra.

Tahun lalu, Indra mengakui industri asuransi menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kondisi pasar belum terlalu kondusif. Iklim investasi sektor migas di Indonesia dipandang belum begitu menarik bagi investor. Investor juga mempertimbangkan faktor politik sehingga realisasi investasi di sektor migas lebih rendah dari target yang dipatok Pemerintah.

Sepanjang 2018, perusahaan asuransi dengan kode saham TUGU ini meraih pendapatan premi neto sebesar US$175,98 juta, meningkat 6,4% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 165,43 juta.

Memasuki 2019, bisnis korporasi masih menjadi tulang punggung bagi Tugu Insurance. Namun, perusahaan asuransi terus meningkatkan bisnis ritel dengan mengembangkan strategi digital. 

“Kami akan mengoptimalkan integrasi sistem aplikasi asuransi untuk proses bisnis B2B dan B2C guna menjaring lebih banyak pelanggan di era digital,” papar Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×