kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar ekonomi bisa pulih tahun depan, berikut sektor bisnis yang bisa digerakkan


Selasa, 24 November 2020 / 15:35 WIB
Agar ekonomi bisa pulih tahun depan, berikut sektor bisnis yang bisa digerakkan
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK)?Wimboh Santoso


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah tidak akan cukup untuk merangsang tingkat konsumsi yang diharapkan menggerakkan ekonomi yang tengah melambat. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, jika hanya berharap pada bansos sulit untuk memulihkan ekonomi. Kunci untuk merangsang pertumbuhan belanja sekunder hanya dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang saat ini mengganggur. 

"Kalau hanya menunggu sektor-sektor yang sekarang sangat terdampak terhadap pandemi Covid-19 bisa kembali pulih maka akan butuh waktu agar ekonomi bisa kembali bangkit. Jumlah pengangguran saat ini sangat besar, sudah di atas 2 juta. Nah, penciptaan lapangan kerja untuk orang-orang ini yang bisa dilakukan untuk mendorong belanja sekunder itu," kata Wimboh dalam Webinar, Selasa (24/11). 

Kalau menunggu sektor tranportasi bangkit akan lama karena itu akan tergantung pada konfidence masyarakat melakukan perjalanan lagi. Begitupula dengan sektor hotel dan restoran, lanjut Wimboh, akan butuh waktu lama untuk bisa bangkit. 

Menurutnya, menunggu terlalu lama akan berbahaya risiko besar karena nafas pengusaha juga tidak panjang di tengah pandemi ini.

Baca Juga: OJK dorong pemerintah buka lapangan pekerjaan agar daya beli masyarakat terungkit

Menurut OJK, ada sejumlah sektor yang berpotensi untuk mendorong pembukaan lapangan pekerjaan saat ini, di antaranya perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan. 

"Kami lihat sektor-sektor ini bisa kita dorong meskipun dampaknya ke produksi masih butuh waktu lama, tidak masalah," ujar Wimboh. 

Ia menjelaskan, banyak perkebunan yang bisa ditanami saat ini atau juga melakukan penanaman ulang (replanting). Pembangunan pabrik untuk mengolah produksi perkebunan itu juga sudah bisa dilakukan saat ini. 

Jika ini dilakukan akan banyak membutuhkan tenaga kerja baru sehingga masyarakat yang saat ini menganggur bisa memiliki pendapatan tetap.

Dengan begitu, lanjut Wimboh, mereka akan mulai beraani mengangsur motor atau membeli rumah dan bisa berani melakukan piknik.  Akhirnya sektor otomotif akan bergerak dan bisnis properti akan bangkit. 

Wimboh mengatakan, pemerintah harus jadi lead untuk melakukan strategi itu karena lahan-lahan dis ektor itu banyak dimiliki oleh perusahaan BUMN. 

"Kami sudah diskusikan hal ini dengan bank dan bank siap mendukung memberikan kredit.  Lewat KUR, nanti akan di-create anak-anak muda untuk masuk ke nelayan, disiapkan offtaker produksinya, bisa dibangun cold storage untuk mendukung ekspor," kata Wimboh.

Sementara suku bunga kredit dinilai tidak ada masalah. OJK memperkirakan bunga kredit akan semakin turun karena BI sudah turunkan bunga acuan dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga  menurunkan bunga penjaminan.  

Selain itu, pemerintah juga sudah menempatkan dana di beberapa bank dengan suku bunga rendah sehingga bank bisa memberikan bunga kredit lebih murah ke nasabah. 

Dengan mensinergikan kebijakan regulator dan mendorong pencipataan lapangan pekerjaan tadi maka Wimboh yakin ekonomi Indonesia akan bangkit pada tahun 2021.

Selanjutnya: Begini saran ketua OJK agar permintaan kredit bisa naik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×