kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astra Ventura dukung mitra usaha UKM naik kelas


Selasa, 05 September 2017 / 15:58 WIB
Astra Ventura dukung mitra usaha UKM naik kelas


Reporter: Maizal Walfajri, Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - PT Astra Mitra Ventura (Astra Ventura) sebagai anak usaha Grup Astra yang bergerak di sektor modal ventura mengawal mitra usahanya yang bergerak di sektor manufaktur komponen otomotif. Mitra usaha tersebut adalah PT Laksana Tekhnik Makmur dan PT Rekadaya Kreasi Indonesia yang masih berskala usaha kecil menengah (UKM). 

Dalam kunjungan lapangan ke dua perusahaan tersebut, Presiden Direktur Astra Ventura Jefri R. Sirait mengatakan, naik ke next level adalah goal dari setiap UKM. Caranya dengan terus melakukan inovasi dan sinergi. Inovasi penting untuk meningkatkan competitiveness UKM. 

"Kami memiliki visi agar IKM memiliki pertumbuhan yang sustainable. Sehingga mereka bisa naik kelas dari kecil ke menengah, ataupun bahkan dari menengah ke besar, ” ujar Jefri dalam keterangan tertulis kepada KONTAN, Selasa (5/9).

Melalui program pengembangan serta pelatihan-pelatihan, diharapkan mitra usaha Astra bisa meningkatkan kompetensi yang dapat meningkatkan pertumbuhan IKM. Tapi tidak cukup hanya dengan inovasi, IKM tersebut perlu bersinergi dengan seluruh roda penggerak industri seperti pemerintah dan instansi terkait.

Kunjungan lapangan Genba tahun ini berbeda dengan yang sebelumnya. Dengan mengundang para direksi dan eksekutif Grup Astra baik dari lini bisnis selain otomotif, infrastruktur dan yayasan, harapanannya dapat membuka sinergi yang nantinya dapat memberikan peluang pasar serta peningkatan kompetensi bagi mitra usaha.

“Astra Ventura memberikan pendampingan dan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra usaha, kami juga bersama mengembangkan bisnis para mitra melalui program-program yang memperluas pasar mereka. Kami pertemukan para UKM dengan agen pemegang merek otomotif dan lini bisnis Astra lainnya,” tutur Jefri.

Menjadi Acuan Standar Nasional untuk Interior Kapal

Menekankan pada inovasi dan sinergi, kedua mitra usaha Astra Ventura terus menunjukkan inovasi dan sinergi pada masing-masing perusahaan. Berbekal berbagai pelatihan dan pendampingan dari Astra Ventura dan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA), seperti pelatihan Manajemen Sistem, Manajemen SDM dan Manajemen Produksi, PT Laksana Tekhnik Makmur telah mengembangkan bisnisnya dengan melakukan diversifikasi produk ke sektor maritim dan alat kesehatan. Produk interior kapal yang dihasilkan PT Laksana Tekhnik Makmur saat ini bahkan telah dijadikan acuan standar bagi perusahaan kapal nasional yaitu PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP). PT Laksana Tekhnik Makmur semenjak menjadi mitra usaha Astra Ventura dan menjadi binaan YDBA telah naik kelas dari UKM kecil ke menengah.

Inisiator dan Penemu SNI Peredam Suara Tekstil

Serupa dengan PT Laksana Tekhnik Makmur, setelah mendapat pengembangan dan pelatihan, PT Rekadaya Kreasi Indonesia saat ini juga telah berhasil menjadi inisiator dan penemu Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk komponen peredam suara berbahan dasar tekstil. PT Rekadaya Kreasi Indonesia berhasil menghasilkan bahan dasar tekstil dengan komposisi produk yang lebih kompetitif tanpa mengurangi kualitas peredam suara. Tak berhenti begitu saja, sinergi pun terus dilakukan dengan Astra Ventura dan Grup Astra lainnya untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan berbagai produknya. PT Rekadaya Kreasi Indonesia sendiri telah berhasil naik kelas dengan pertumbuhan yang sangat pesat, yaitu dari UKM kecil dan sekarang telah menjadi perusahaan kategori besar.

Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), industri pengolahan sendiri mengalami pertumbuhan 4,21% pada triwulan I 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01% pada kuartal I tahun 2017.

Adapun menurut data Kementerian Perindustrian, jumlah industri kecil menengah (IKM) bidang manufaktur mencapai 3,85 juta unit dengan kontribusi sekitar 60% terhadap kinerja total manufaktur nasional pada tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×