kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi kesehatan dan kendaraan turun, pendapatan premi ABDA turun 18,38%


Rabu, 07 Agustus 2019 / 21:15 WIB
Asuransi kesehatan dan kendaraan turun, pendapatan premi ABDA turun 18,38%


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan premi bruto PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk merosot pada paruh pertama 2019. Hal ini terjadi lantaran menurunnya melorotnya pendapatan premi bruto di lini bisnis asuransi kecelakaan dan kesehatan.

Merujuk laporan keuangan perusahaan asuransi dengan sandi saham ABDA ini, pendapatan premi bruto asuransi kecelakaan dan kesehatan sebesar Rp 41,05 miliar. Nilai ini melorot 55,55% secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi Juni 2018 lalu sebesar Rp 92,36 miliar.

Baca Juga: Bisnis asuransi cargo turun, premi Asuransi Bintang masih bisa tumbuh 4,43%

Oleh sebab itu, total pendapatan premi bruto ABDA hanya Rp 407,09 miliar pada paruh pertama 209. Nilai ini turun 18,38% yoy dari pencapaian enam bulan pertama di 2018 senilai Rp 498,74 miliar.

Selain itu, penurunan pendapatan premi bruto juga terjadi pada lini bisnis kendaraan bermotor 11,22% yoy menjadi Rp 337,53 miliar pada semester 1-2019. Padahal pada paruh pertama tahun lalu lini bisnis ini membukukan pendapatan premi bruto senilai Rp 380,17 miliar.

Sedangkan lini bisnis lainnya yakni asuransi kebakaran, pengangkutan, dan aneka masih mencatatkan tren pertumbuhan hingga tengah tahun. Lini bisnis kebakaran tercatat Rp 23,20 miliar pada Juni 2019, tumbuh 5,98% yoy dari Juni 2018 sebesar Rp 21,89 miliar.

Baca Juga: Biaya pegawai turun, laba Asuransi Bintang (ASBI) tumbuh signifikan

Adapun lini bisnis pengangkutan atau marine cargo membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp 3,03 miliar. Nilai ini tumbuh 16,99% yoy dari Juni 2018 sebesar Rp 2,59 miliar. Untuk lini bisnis asuransi aneka tumbuh 33,53% yoy dari Rp 1,70 miliar menjadi Rp 2,27 miliar pada paruh pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×