kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi Sinar Mas membukukan pertumbuhan premi 51,19% hingga semester I 2019


Rabu, 14 Agustus 2019 / 20:28 WIB
Asuransi Sinar Mas membukukan pertumbuhan premi 51,19% hingga semester I 2019
ILUSTRASI. Kerajsama Asuransi Sinar Mas dan Ralali.com


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Asuransi Sinar Mas (ASM) melesat pada pertengahan tahun pertama 2019. Hal ini tercermin dari pendapatan premi bruto sebesar Rp 5,08 triliun hingga Juni 2019. Nilai ini tumbuh 51,19% year on year (yoy) dari posisi sama pada semester 1-2018 lalu sebesar Rp 3,36 triliun.

Padahal di awal tahun, asuransi milik Sinar Mas Group ini memproyeksikan pertumbuhan premi 6,7% yoy menjadi Rp 7,9 triliun sepanjang 2019. Direktur ASM Dumasi M M Samosir menyatakan loncatan kinerja pendapatan premi ini terjadi lantaran ASM terus melakukan diferensiasi produk.

“Memang ada beberapa produk yang turun sedikit seperti asuransi kendaraan bermotor. Tapi beberapa produk yang tumbuh seperi asuransi kredit, bond, perdagangan. Penopangnya sekitar 30% dari asuransi properti, 30% dari asuransi aneka, kendaraan bermotor khususnya mobil 11%, lalu kesehatan 8%, dan lain-lainnya,” ujar Dumasi di Jakarta, Rabu (14/8).

Baca Juga: Asuransi Sinar Mas gandeng Ralali.com pasarkan produk asuransi

Berkat pertumbuhan pendapatan premi ini, ASM mencatatkan pertumbuhan laba bersih. Merujuk laporan keuangan, laba setelah pajak tumbuh 33,79% dari Rp 133,08 miliar menjadi Rp 178,05 miliar pada paruh pertama 2019.

Dumasi bilang, kinerja hingga paruh pertama ini dikontribusi oleh segmen korporasi yang mencapai 98% dari total portofolio pendapatan premi. Melihat kerja ini, Dumasi optimistis ASM mampu mencatatkan pendapatan premi hingga Rp 8 triliun.

Kendati segmen ritel masih memberikan kontribusi 2% terdahap total pendapatan premi. Dumasi mengakui ASM ingin dalam jangka waktu panjang, segmen ini bisa berkontribusi hingga 50% dari total premi.

Dumasi mengaku alasan mengejar segmen ritel lantaran pasarnya sangat besar. Sedangkan secara industri, segmen ini belum tergarap optimal. Selain itu, segmen ritel terutama produk mikro memiliki tren klaim yang rendah. Ia bilang hingga Juni 2019, premi dari produk asuransi mikro mencapai Rp 2 miliar. Sedangkan klam untuk produk asuransi mikro melum ada yang mengajukan.

Salah satu upaya mengenjot premi dari segmen ritel, ASM menggandeng PT Raksasa Laju Lintang (Ralali.com) untuk memasarkan produk-produk asuransi lewat ecommerce. Sudah ada sembilan produk pada platform Ralali.com yakni asuransi perjalanan dan umroh, asuransi mikro stop usaha gempa tsunami, asuransi binatang peliharaan, asuransi kesehatan, asuransi kendaraan bermotor, dan asuransi mikro simas perlindungan.

“Premi yang kita harapkan dari penjualan Ralali.com adalah mayoritas mikro. Mungkin tahun pertama gakan besar, tapi tahun depan dan berikutnya bisa berkali lipat,” tutur Dumasi.

Baca Juga: Asuransi Sinar Mas bukukan pertumbuhan asuransi penjaminan 11% di kuartal pertama

Selain memasarkan produk asuransi, kerja sama antara ASM dengan Ralali.com juga akan memasarkan produk-produk binaan Rumah Kreatif Sinar Mas. Juga pemasaran produk ASM melalui mitra UMKM binaan Ralali.com.

Chief Operation Officer Ralali.com Alexander Lukman menyatakan hingga saat ini, Ralali sudah memiliki 700.000 UMKM binaan. Ralali.com sendiri juga tengah mengejar target untuk mencapai 1 juta UMKM binaan. Sedangkan ASM juga tengah melakukan kampanye Satu Juta Partner. Dumasi bilang lewat kerja sama ini, diharapkan mitra binaan Ralali bisa menjadi partner dari ASM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×