Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada 2017 lalu, perusahaan asuransi umum PT Asuransi Wahana Tata menargetkan pertumbuhan premi 20%. Namun, pertumbuhan premi Aswata tidak menembus angka tersebut.
Perusahaan mengumpulkan premi Rp 1,9 triliun di akhir tahun, dengan catatan pertumbuhan 9%.
Presiden Direktur Aswata, Christian Wanandi mengatakan, ada beberapa penyebab perusahaan tak mencapai target tersebut.
Permasalahan pengembangan Aswata di daerah yang dinilai belum sebaik di kota besar menjadi salah satu alasan kurang terkereknya pertumbuhan premi. "Ada beberapa karena risiko seleksi bisnis juga," kata Aswata pada Kamis (18/1).
Komposisi pendapatan premi Aswata di tahun 2017 masih dikuasai di lini bisnis asuransi kendaraan bermotor sebesar 38% dan asuransi properti 35%.
Untuk kendaraan bermotor, di tahun 2017 terjadi pertumbuhan premi yang cukup signifikan sebesar 15%. Pada lini bisnis asuransi properti, agaknya mengalami perlambatan pertumbuhan dengan mencatatkan pertumbuhan single digit sebesar 4%.
Ke depan, asuransi kendaraan bermotor dan properti masih menjadi pendorong pertumbuhan premi. Untuk properti, Christian tidak menargetkan angka di atas dobel digit. Pertumbuhan premi dari lini properti sebesar 6% sampai 7% dinilai sudah cukup untuk Aswata.
Sementara itu secara keseluruhan, Aswata menargetkan pertumbuhan premi di tahun ini tembus dua digit ke angka 10%. "Ya moga-moga, tergantung penjualan," jelas Christian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
