kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank berlomba tingkatkan transaksi di mesin EDC


Minggu, 16 September 2018 / 19:37 WIB
 Bank berlomba tingkatkan transaksi di mesin EDC
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang Bank Mandiri


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat tren suku bunga bermekaran, bank mencari akal medapatkan pundi-pundi pemasukan. Salah satunya dengan meningkatkan pendapatan non bunga atau fee based income. Pendapatan ini dapat diperoleh dengan memacu transaksi dengan mesin electronic data capture (EDC).

Salah satunya PT Bank Mandiri Tbk yang mampu meningkatkan frekuensi transaksi 17,5% pada Agustus 2018 bila dibandingkan tahun lalu. Bahkan untuk nominal transaksi tumbuh 12% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 80 triliun.

Namun, saat ini transaksi di mesin EDC tidak hanya dilakoni oleh perbankan. Teknologi finansial mulai masuk pasar dengan menerapkan sistem pembayaran menggunakan QR Code.

Meski demikian, Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan adanya pemain baru tidak berpengaruh pada bisnis EDC Bank Mandiri.

Kita sama-saama membangun less cash society (LCS). Selain itu market-nya sangat besar. Bank dan fintech dan institusi lainnya harus bahu membahu membangun LCS ini," ujar Thomas kepada Kontan.co.id pada Minggu (16/9).

Sembari menunggu regulasi mengenai QR Code rampung disiapkan oleh Bank Sentral, bank dengan sandi saham BMRI ini telah menyiapkan langkah strategis. Thomas mengatakan Mandiri tengah menyiapkan infrastruktur QR Code yang ditargetkan siap digunakan pada kuartal keempat 2018.

Thomas pun memproyeksi volume transaksi mesin EDC di Bank Mandiri tumbuh 14% yoy menjadi Rp 120 triliun. Guna mencapai target tersebut Mandiri akan terus program marketing dengan merchant guna mendorong nasabah bertransaksisecara non tunai.

Hingga Agustus 2018, Bank Mandiri telah bekerjasama dengan lebih dari 190.000 merchant dengan jumlah EDC mencapai lebih dari 240.000 mesin di seluruh Indonesia.

Sektor usaha yang memberikan kontribusi tertinggi terhadap pencapaian volume transaksi EDC adalah sektor perdagangan dan bisnis retail berupa Fashion Store, Convenience Store, Supermarket, Restaurant, dan Home Appliances. Selain itu, Sektor Pariwisata berupa Hotel, Airlines dan Travel Agent turut mendorong volume transaksi.

Begitu pun dengan PT CIMB Niaga Tbk yang menargetkan total transaksi di merchant tumbuh hingga 25% yoy Hingga akhir 2018 guna meningkatkan pendapatan non bunga . Sedangkan pertumbuhan total transaksi CIMB Niaga di mesin EDC pada 2017 mencapai 35%.

"Sejauh ini masih on track untuk jumlah transaksi. Masih belum terlihat perubahan atau penurunan. Kita monitor saja selanjutnya, apabila sampai ada kenaikan harga. Apakah ada dampak terhadap penurunan transaksi," ujar Direktur Bisnis Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan kepada Kontan.co.id.

Lanjut Lani kinerja hingga bulan Agustus ditopang oleh transaksi ritel, groceries, dan travel related. Namun pertumbuhan tinggi berasal dari transaksi eCommerce yang tumbuh 30% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×