kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank kembali bersiap tambah modal


Kamis, 14 Januari 2021 / 17:09 WIB
Bank kembali bersiap tambah modal
ILUSTRASI. Bank Maspion Tbk: Bank Maspion Tbk


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini jumlah bank yang harus berjibaku menambah modalnya menjadi minimum Rp 2 triliun bertambah. Sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tahun depan modal mereka juga harus ditingkatkan lagi menjadi minimum Rp 3 triliun.

Beberapa bank bermodal inti di bawah Rp 2 triliun pun sudah mulai menyusun aksi korporasi buat memenuhui ketentuan tersebut tahun ini. PT Bank Maspion Tbk (BMAS) misalnya akan segera merealisasikan penjualan saham dengan Kasikorn Bank. “Tahun ini strategic partner kami K Bank Thailand akan menaikan porsi sahamnya dari 9,9% menjadi 40%,” ungkap DIrektur Utama Bank Maspion Herman Halim kepada KONTAN, Kamis (14/1).

April 2020 lalu sejumlah pemegang saham Bank Maspion teken perjanjian jual beli dengan Kasikorn Vision Co Ltd (KVision), entitas KasikornBank untuk membeli 30,01% saham senilai Rp 3 triliun.

Meski demikian transaksi ini tak akan meningkatkan modal perseroan sebab dilakukan antar pemilik saham. Makanya Herman bilang pascatransaksi ini, Bank Maspion juga akan melakukan aksi penambahan modal via rights issue. “Kami juga akan rights issue agar modal inti bisa mencapai minimum Rp 2 triliun,” sambungnya. 

Maspion Grup sebegai pengendali perseroan pun dipastikan akan ambil bagian dalam rights issue tersebut. Sebab, sebelumnya Bos Maspion Grup Markus Alim memastikan pihaknya akna tetap memegang kendali perseroan. 

Pun ia menjelaskan dana yang didapat Kasikorn Bank pun akan digunakannya untuk mengembangkan infrastruktur teknologi Bank Maspion. Selain utamanya memang untuk memenuhi ketentuan permodalan dari OJK tersebut. Selain itu tambahan modal juga akan dipergunakan untuk pengembangan IT,” kata Markus kepada KONTAN.

Melansir laporan keuangan September 2020, modal inti Bank Maspion tercatat senilai Rp 1,221 triliun sehingga butuh lebih dari Rp 750 miliar untuk menjadikan modalnya Rp 2 triliun. Adapula PT Bank Sahabat Sampoerna yang menagku masih mengkaji sejumlah opsi mulai tambahan modal dari pemilik sampai mengundang investor anyar. 

Baca Juga: Bergerak tak wajar, saham Bank Mega (MEGA) masuk UMA

“Saat ini modal inti kami di kisaran Rp 1,5 triliun sehingga masih butuh Rp 500 miliar. Tentunya opsi yang akan kami ambil perlu melindungi kepentingan berbagai pihak termask masyarakat dan pemegang saham,” ujar Direktur Keuangan Bank Sampoerna Henky Suryaputra kepada KONTAN. 

Sampai September lalu modal inti Bank Sampoerna tercatat snilai Rp 1,462 triliun, menurun 8,2% (yoy) dibandingkan periode sebelumnya senilai Rp 1,593 triliun. 

Sementara PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yang telah memenuhi modal minimum Rp 2 triliun juga akan tetap mengeglar rights issue. Selain untuk persiapan ketentuan tahun depan, aksi ini juga merupakan kelanjutan komitmen dari pengendali perseroan yaitu Apro Financial untuk tambah modal total Rp 3 triliun secara sejak 2019 sampai 2025 mendatang.

Sampai akhir September lalu, modal inti Bank Oke tercatat senilai Rp 1,897 triliun. Pun pada kuartal akhir tahun lalu Bank Oke juga telah menggelar rights issue serupa dengan menghimpun dana Rp 500 miliar, sehingga kini modal inti perseroan ditaksir sudah lebih dari Rp 2 triliun. 

“Tahun ini kami akan melanjutkan rights issue untuk ketiga kalinya senilai Rp 500 miliar,” ujar Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah kepada KONTAN.

Selanjutnya: Asing buru saham bank, prospeknya masih oke

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×