kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri mengembangkan platform digital wealth management


Rabu, 07 Agustus 2019 / 12:20 WIB
Bank Mandiri mengembangkan platform digital wealth management


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tengah menyiapkan platform digital wealth management guna membidik high net worth individuals (HNWI) alias nasabah tajir. Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi bilang, langkah ini dilakukan seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat.

“Disrupsi digital merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dihindari. Namun dengan penggunaan inovasi teknologi yang tepat; produktivitas, efektivitas, dan efisiensi dapat semakin meningkat dan dapat dijadikan sebagai salah satu competitive advantage suatu perusahaan,” kata Hery saat membuka acara Beyond Wealth 2019 di Jakarta, Rabu (7/8).

Baca Juga: Setelah Bank Mandiri, giliran Mizuho dan Sumitomo membidik Bank Permata

Melalui platform digital tersebut, Hery menambahkan kelak nasabah prioritas Bank Mandiri dapat melakukan investasi langsung, seperti membeli reksadana ataupun obligasi. Targetnya, platform ini akan diperkenalkan pada 2020 mendatang.

Hingga Juni 2019, bank berlogo pita emas ini tercatat memiliki 55.000 nasabah tajir dan mengelola dana mencapai Rp 205,3 triliun. Nilai tersebut meningkat 6,75% secara tahunan dibandingkan Juni 2018.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang turut membuka acara turut mengapresiasi strategi Bank Mandiri. Ia bilang sudah sepatutnya industri perbankan memang mesti menyesuaikan dengan perkembangan teknologi, dimana semua transaksi tidak lagi berbelit-belit.

Baca Juga: Bank Mandiri targetkan komisi dari wealth mangement bisa menembus Rp 700 miliar

“Teknologi sudah mengatur hidup kita. Sekarang orang bisnis tidak lagi hanya bicara keuntungan tapi bicara nilai. Perubahan ini merubah segalanya termasuk perbankan" kata Jusuf Kalla dalam sambutannya.

Wakil Presiden juga menyampaikan perlunya kerjasama lebih insentif untuk mendorong investasi, karena ekonomi tumbuh karena adanya investasi pemerintah dan swasta, karena itu perlu harmonisasi yang terus ditingkatkan

"Pertumbuhan ekonomi ditopang 82% dari investasi swasta. Kita berharap bank dapat menyesuaikan agar bisa memberikan dukungan kepada dunia usaha," pungkasJusuf Kalla.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×