kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri telah salurkan dana PEN senilai Rp 40,1 miliar ke UMKM lewat Investree


Rabu, 14 Oktober 2020 / 16:29 WIB
Bank Mandiri telah salurkan dana PEN senilai Rp 40,1 miliar ke UMKM lewat Investree
ILUSTRASI. Investree bersinergi dengan Bank Mandiri mengoptimalkan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mempercepat dan mempeluas dana pemulihan ekonomi nasional (PEN), perbankan mengandeng fintech peer to peer (P2P) lending. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menggandeng PT Investree Radhika Jaya berkolaborasi.

Dalam sinergi ini, dana PEN dari Bank Mandiri akan disalurkan kepada UKM melalui platform Investree pada periode Juli hingga September 2020 dengan mekanisme channeling.

“Sejak dimulainya kerjasama penyaluran dana PEN oleh Investree pada bulan Juli 2020, kami sudah menyalurkan dana PEN sejumlah Rp 40,1 miliar kepada UKM-UKM yang merupakan borrower Investree,” ujar Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi kepada Kontan.co.id, Rabu (14/10).

Adrian menekankan sinergi Investree dan Bank Mandiri belum selesai di sini. Sebab hingga saat ini, Investree dan Bank Mandiri melihat masih ada banyak UKM yang terdampak pandemi dan membutuhkan dukungan dari sisi penyaluran dana PEN.

Baca Juga: Bank BUMN gandeng fintech untuk salurkan kredit program PEN

“Oleh karena itu, Investree dan Bank Mandiri telah memutuskan untuk melanjutkan sinergi ini sampai waktu yang belum ditentukan. Agar tepat sasaran, dana PEN ini disalurkan kepada UKM-UKM yang terkena dampak pandemi Covid-19 dan memiliki potensi mengoptimalkan pemanfaatan dana untuk mempercepat pemulihan perekonomian nasional,” jelas Adrian.

Ia memberikan contoh beberapa peminjam yang sudah menerima dana PEN bergerak di sektor esensial seperti penyedia alat kesehatan dan pengadaan barang atau jasa untuk pelaksanaan proyek pemerintah.

Agar bisa mendapatan dana PEN ini, UKM perlu memenuhi persyaratan untuk mengajukan pinjaman di Investree. Misalnya mengirimkan invoice (tagihan) atas pekerjaan yang sudah selesai dan sedang menunggu pembayaran oleh Payor untuk pengajuan produk pinjaman invoice financing.

“Setelah calon penerima dana PEN dinilai dan diseleksi menggunakan sistem credit-scoring Investree, pada akhirnya Bank Mandiri sebagai pemberi kredit akan memilih dan menyetujui para penerima dana PEN sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan,” tutur Adrian.

Lewat kerjasama ini, dana PEN dari Bank Mandiri akan langsung diberikan kepada peminjam di Investree. Adapun bunga yang dikenakan akan mendapat keringanan sesuai kesepakatan antara Investree dan Bank Mandiri.

Adrian menjelaskan sejauh ini, penyaluran dana PEN berjalan dengan lancar. Para Borrower menyambut baik kehadiran dana PEN sehingga penyalurannya pun berjalan mulus sesuai dengan rencana.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyatakan selain dengan investree masih ada fintech lainnya yang telah masuk dalam tahap uji coba.

“Sebenarnya sudah terjadi penyaluran antaran Bank Himbara dengan fintech, salah satunya adalah Investree. Dalam pilot itu ada, 3 fintech lending produktif lain. Semoga nanti bisa kita tingkatkan skalanya sesuai arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” papar Ketua Harian AFPI Kuseryansyah.

Adapun Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Tris Yulianta menyatakan dalam kolaborasi ini, OJK akan memberikan rekomendasi fintech pilihan kepada perbankan.

Baca Juga: Selain Investree, ada fintech lending lain ikut percontohan penyaluran dana PEN

“Kami dari regulasi juga selektif karena dari data statistik pengawasan kami, dari seluruh penyaluran saat ini baru 20% pelaku yang menguasai pangsanya, yang lain kontribusi masih sangat terbatas,” jelas Tris.

Ia menambahkan, dalam menyalurkan dana PEN, OJK selektif memilih beberapa platform dengan kritria yang sudah ditetapkan untuk kerjasama ini.

Kus menambahkan, asosiasi akan terus mendorong kolaborasi antara perbankan serta kementerian terkait seperti Kementerian Koperasi dan UKM, BUMN, maupun Kementerian Desa, beserta Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Agar fintech yang penuhi kriteria yang disampikan OJK bisa kami jodohkan untuk segara kolaborasi sehingga fintech dengan kemampuan yang cepat bisa kontribusi pada PEN,” pungkas Kus.

Selanjutnya: Bank Mandiri targetkan Rp 400 miliar dana PEN tersalur lewat fintech

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×