Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) yakni bank hasil merger antaran Bank Oke dan PT Bank Dinar Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,63 miliar pada kuartal III 2019.
Jika dibandingkan dengan kinerja Bank Dinar sebelum merger pada kuartal III 2018, capaian itu mengalami penurunan 22,4%. Laba bersih Bank Dinar kala itu mencapai Rp 7,26 miliar.
Baca Juga: Wajah menteri lama ini diprediksi akan terus eksis di Kabinet Kerja 2
Padahal pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) bank hasil merger ini mencapai Rp 163,27 miliar, jauh lebih tinggi dari NII Bank Dinar sebelum merger yakni Rp 62,9 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Senin (28/10), laba bersih DNAR (hasil merger) lebih rendah dari laba Bank Dinar kuartal III 2018 (sebelum merger) karena adanya peningkatan beban operasional lainnya menjadi Rp 161,8 miliar dari Rp 54,6 miliar.
Ini terutama karena meningkatnya beban tenaga kerja dari Rp 29,9 miliar jadi Rp 87,17 miliar dan beban lainnya dari Rp 25,2 miliar menjadi Rp 76,8 miliar.
Penyaluran kredit DNAR mencapai Rp 3,3 triliun per September 2019, meningkat dari penyaluran kredit Bank Dinar pada Desember 2018 yang tercatat sebesar Rp 1,24 trilun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar rp 2,1 triliun.
Baca Juga: Cetak Rekor Baru, Kepemilikan Asing di Surat Utang Negara Bisa Menjadi Bumerang
Adapun Net Interest Margin DNAR berada di level 5,7%, Loan to Deposit Rasio (LDR) mencapai Rp 125,27%, dan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) ada di level 2,4%.
Seperti diketahui, Bank Oke dan PT Bank Dinar Tbk (DNAR) resmi melakukan penggabungan atau merger pada Juli 2019 lalu. Bank hasil merger berganti nama menjadi Bank Oke dengan tetap menggunakan kode saham DNAR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
