kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank sentral se-Asia Tenggara bentengi sistem keuangan


Kamis, 09 Desember 2010 / 13:14 WIB
Bank sentral se-Asia Tenggara bentengi sistem keuangan
ILUSTRASI. JALAN TOL BREBES-TEGAL-PEMALANG


Reporter: Ruisa Khoiriyah |

JIMBARAN. Isu sektor moneter semakin bergaung di tengah proses pemulihan ekonomi dunia pasca terjangan krisis 2008. Bank-bank sentral di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam South East Asia Central Banks (SEACEN) dalam pertemuan tahunan di Jimbaran, hari ini (9/10), menggarisbawahi isu optimalisasi peran bank sentral dalam penstabilan harga (inflasi) dan pencarian strategi kebijakan moneter bersama sebagai antisipasi krisis di masa depan.

Direktur Eksekutif The SEACEN Centre A.G. Karunasena dalam pidato pembukaannya menuturkan, ada dua hal yang saat ini seharusnya menjadi fokus perhatian bank sentral. "Pertama, penjagaan stabilitas harga dan sistem keuangan, serta bagaimana strategi kebijakan moneter dalam berbagai instrumen sebagai antisipasi terjadinya krisis yang sewaktu-waktu bisa terjadi di masa depan," ujarnya di Jimbaran, Kamis (9/12).

Stabilitas harga sangat penting dijaga untuk pengendalian dan penjagaan kondisi makroekonomi.Termasuk penjagaan risiko sistemik di sistem keuangan. "Risiko sistemik di sektor keuangan dapat menghasilkan krisis keuangan pada produksi dan ketenagakerjaan," ungkapnya.

Karunasena menuturkan, pertemuan rutin SEACEN ini diharapkan bisa menjadi embrio dari upaya pencarian strategi bersama di level kebijakan moneter yang lebih optimal. Baik di level negara maupun untuk kawasan. "Hal ini dilakukan untuk antisipasi terjadinya krisis yang sewaktu-waktu dapat datang. Ini juga merupakan sebuah kebijakan bersama sehingga nantinya kawasan ASEAN bisa terhindar dari krisis," jelasnya.

Deputi Gubernur BI Muliaman Dharmansyah Hadad menambahkan, pertemuan bank sentral ini bisa menjadi momentum menegaskan kembali komitmen di setiap anggota untuk terus meningkatkan kualitas penjagaan stabilitas sistem keuangan masing-masing. "Topik cross border supervision menjadi penting, dan mungkin nanti ada kesepakatan-kesepakatan yang bisa diformalkan. Formalisasi ini diharapkan bisa meningkatkan ketahanan kawasan dalam menghadapi krisis. Karena jika kita semua ada di field yang sama dan level informasi sama, mudah-mudahan bisa mengamankan stabilitas di tiap negara dan selanjutnya di level regional," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×