kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir menanti bank sentral memangkas bunga acuannya


Kamis, 20 Juni 2019 / 20:04 WIB
Bankir menanti bank sentral memangkas bunga acuannya


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga BI - 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) di level 6%. Sementara, suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing berada pada level 5,25% dan 6,75%.

Menanggapi hal tersebut Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100 ini) Jahja Setiaatmadja menilai, bank sentral tepat. Alasannya ada beberapa hal yang diinlai Jahja mesti diperhitungkan bank sentral untuk mempertahankan bunga acuan saat ini.

“Dari segi politik, kita masih menunggu sidang Mahkamah Konstitusi (MK) yang menimbulkan sedikit ketidakpastian. Belum lagi likuiditas masih cenderung ketat, LDR industri saat ini posisinya 94%, itu tinggi,” kata Jahja di Jakarta, Kamis (20/6).

Meski demikian, Jahja menilai peluang penurunan bunga terbuka lebar. Apalagi, Federal Reserve diharapkan bisa menurunkan bunga acuannya sampai 25 bps hingga September mendatang.

“Kalau menurut saya (suku bunga) bulan ini tahan dulu. Bulan depan bisa diturunkan,” lanjutnya.

Jahja menambahkan, perseroan tak akan terburu-buru ikut menurunkan suku bunga kredit maupun suku bunga dananya. Pasalnya saat ini likuiditas bank swasta terbesar ini pun masih lumayan longgar.

“LDR (loan to deposit ratio) kami saat ini 81,6%. Pertimbangan kami menurunkan suku bunga sebenarnya lebih ke arah profitabilitas. Kalau menurut kami sudah cukup tak perlu terlalu cepat turunnya. Kasihan bank lain nanti, takutnya mereka terpaksa menurunkan juga,” katanya.

Sementara Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100 ini) Suprajarto berharap agar BI lebih cepat menurunkan bunga acuan. Niatnya agar bunga kredit perseroan juga bisa ditekan, sehingga pertumbuhan riil juga terakselerasi maksimum.

“Harapan kami (bunga acuan) memang bisa turun, sehingga bunga kredit juga bisa turun sehingga bsia langsung membantu pertumbuhan sektor riil lebih cepat. Semoga bulan depan bisa turun,” katanya kepada Kontan.co.id terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×