kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bankir prediksi bunga kredit masih bakal naik


Senin, 24 September 2018 / 19:40 WIB
Bankir prediksi bunga kredit masih bakal naik


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 125 basis poin (bps) terhitung sejak Mei 2018 hingga Agustus 2018 lalu. Sejalan dengan hal tersebut, perbankan melakukan penyesuaian terhadap kenaikan bunga kredit.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya yang menyebut, kenaikan bunga kredit akan terjadi apabila bank sudah menaikkan bunga dana pasca kenaikan bunga acuan. 

Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengungkapkan sampai dengan saat ini secara rata-rata pihaknya sudah menaikkan bunga deposito sebanyak 50 bps.

Dus, secara bertahap BTN juga telah melakukan transmisi terhadap kenaikan bunga kredit. Secara umum, saat ini bank bersandi emiten bursa BBTN ini sudah mencatat kenaikan bunga kredit sebanyak 25 bps-50 bps.

"Saat ini kenaikan sekitar 25 bps-50 bps, namun untuk beberapa produk kredit, tidak serentak," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (24/9).

Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan sejak Agustus 2018 saja pihaknya sudah menaikkan bunga kredit sebanyak 25 bps. Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim menyebut, kenaikan sejajar dengan kenaikan bunga dana yang terjadi pada bulan-bulan sebelumnya.

Berdasarkan catatan BCA, bunga deposito sudah naik sebanyak 125 bps. Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kenaikan bunga acuan BI. 

Secara terpisah, Direktur BCA Suwignyo Budiman menuturkan sampai dengan akhir tahun 2018 ruang peningkatan bunga kredit masih terbuka.

Alasannya, saat ini memang trennya suku bunga kredit perbankan tengah mengalami kenaikan pasca transmisi BI Rate. "Bunga memang trennya akan naik terus, tapi tergantung persaingan pasar juga. Kenaikan bunga kredit harus ikuti nilai pasar, karena semua bersaing," ujar Suwignyo.

Mengenai rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2,25%, diprediksi bakal berimbas pada kenaikan BI Rate pekan ini. Menurut Suwignyo, walau BI Rate naik, bagi bank yang memiliki biaya dana atau cost of fund (cof) rendah maka bunga kredit tidak akan terpengaruh.

Namun, ketika ditanya mengenai proyeksi bunga kredit. Bank swasta terbesar di Indonesia ini tak menampik bahwa peningkatan bunga masih akan terjadi. "Bunga kredit itu tergantung cost of fund. Kalau sumber dana naik ya pasti ongkos jadi mahal. Ketika biaya dana naik, otomatis bunga kredit ikutan naik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×