Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melakukan berbagai cara agar ibu-ibu wirausaha naik kelas. Salah satunya melalui peluncuran produk pembiayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) Plus pada Agustus 2019.
Program ini memberikan pinjaman Rp 5 juta Rp 15 juta kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tanpa jaminan. Mereka adalah nasabah tetap Mekaar PNM selama empat tahun.
Baca Juga: Banggar DPR setujui penyertaan modal negara (PMN) 2020 sebesar Rp 17,7 triliun
"Mereka sudah empat tahun jadi nasabah Mekaar maka loyalitas, disiplin dan kegigihan usahanya sudah terukur. Dan memang pertumbuhan usaha mereka sudah laik mendapatkan tambahan pinjaman," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Untuk saat ini, Mekkar Plus masih tahap pengujian dan akan ditinjau keberhasilannya bulan ini. Tahun ini perseroan targetkan pembiayaan Mekaar Plus mencapai Rp 700 miliar - Rp 900 miliar.
"Kami upayakan 100.000 nasabah bisa naik kelas baik dari Mekaar Plus maupun produk Kredit Usaha Rakyat (KUR)," tambah Arief.
Meskipun tanpa jaminan, PNM mengawasi usaha dan pembayaran cicilan UMKM. Tiap minggu kegiatan usaha dipantau dan anggota kelompok akan memberikan hukuman sosial bagi siapa saja yang bayar telat.
Baca Juga: Penambahan modal lewat rights issue baru bisa digelar tahun depan, ini alasan BTN
Ke depan produk Mekaar akan diperluas ke wilayah yang nasabahnya telah memenuhi kriteria naik kelas. Potensi wilayahnya masih Jawa dan Sumatra.
Program ini memberikan kesempatan kepada UMKM yang terus berkembang untuk mendapatkan pinjaman yang lebih banyak. Dengan kata lain, Mekaar Plus juga dapat menjadi batu loncatan sebelum UMKM bisa naik kelas menjadi nasabah program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) maupun KUR perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
