kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,68   7,33   0.79%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bess Finance dapat utang Rp 100 miliar


Kamis, 28 Oktober 2010 / 09:14 WIB
Bess Finance dapat utang Rp 100 miliar
ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Surya Pertiwi Tbk, Tjahjono Alim


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Amunisi PT Bentara Sinergis Finance (Bess Finance) bertambah. Itu setelah perusahaan pembiayaan tersebut mengantongi pinjaman senilai Rp 100 miliar dari Bank Sinarmas.

Presiden Direktur Bess Finance Anta Winarta mengatakan, pinjaman ini menambah deretan perbankan yang bersedia mengucurkan dana ke Bess Finance sepanjang tahun ini. "Ini juga menjadi bukti kepercayaan perbankan terhadap bisnis pembiayaan kami. Selain itu juga karena membaiknya bunga pinjaman perbankan," ujar Anta, Rabu (27/10).

Sekadar informasi, sebelumnya Bess Finance telah mendapat total utang sekitar Rp 400 miliar dari 10 bank. Utang tersebut antara lain berasal dari Bank Panin sebesar Rp 130 miliar, Bank Syariah Mandiri (Rp 30 miliar), Bank Kesawan (Rp 40 miliar), serta dari Bank Ganesha sebesar (Rp 50 miliar).

Wakil Direktur Utama Bank Sinarmas Dani Lihardja mengaku, pertimbangan mereka mengucurkan kredit ke Bess Finance karena pertumbuhan bisnis pembiayaan yang pesat tahun ini, terutama pembiayaan kendaraan bermotor. "Pasar ini tak mampu kami garap makanya biar perusahaan pembiayaan saja yang menggarap. Kami menyediakan pendanaan saja," ujarnya.

Rencananya, pinjaman dari Bank Sinarmas yang berjangka waktu selama tiga tahun ini akan mereka gunakan sebagai modal kerja. Selain itu juga untuk membiayai pengembangan jaringan pemasaran pada tahun ini sampai tahun 2011 nanti.

Hingga Oktober ini, jumlah kantor cabang Bess Finance sudah mencapai 105 kantor. "Tahun ini kami akan meningkatkan kantor cabang menjadi 140 kantor," kata Anta.
Tahun ini Bess Finance menargetkan kucuran pembiayaan sebanyak Rp 425 miliar sampai Rp 450 miliar. Tahun depan target mereka lebih tinggi lagi, yakni sebesar
Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×