kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis KPR di bank daerah masih belum optimal


Rabu, 10 Juli 2019 / 16:57 WIB
Bisnis KPR di bank daerah masih belum optimal


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan daerah makin giat menggelar kerjasama dengan berbagai pihak untuk memacu pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR). Maklum, dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan KPR bank daerah masih mini.

Pada 2019, sejak Januari hingga Mei, bank daerah telah menyalurkan KPR senilai Rp 80,77 triliun. Nilai ini tumbuh tak sampai 1% dibandingkan periode serupa pada 2018 senilai Rp 80,66 triliun.

Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Antonius Prabowo Argo bilang belum optimalnya segmen bisnis ini lantaran bank daerah biasanya masih mengandalkan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dan pasar yang masih terkonsentrasi ke kalangan pegawai daerah.

Baca Juga: Melanggar aturan, OJK bekukan usaha PT Swarna Niaga Finance

“Kami fokus ke penyaluran FLPP, dan untuk meningkatkan penyaluran kami juga bekerjasama dengan Pemprov, TNI, dan Polri, juga dengan developer dan instansi swasta,” katanya kepada Kontan.co.id.

Sepanjang paruh pertama tahun ini Antonius bilang perseroan telah menyalurkan KPR senilai Rp 396,60 miliar. Nilai tersebut telah tumbuh di kisaran 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sedangkan hingga akhir tahun, perseroan menargetkan bisa penyaluran KPR mencapai Rp 473,33 miliar.

Adapula PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang pasang target tak terlalu tinggi untuk bisnis KPR perseroan. Tahun ini BPD DIY cuma pasang target pertumbuhan 5% dengan nilai penyaluran Rp miliar.

Baca Juga: Ingin menyimpan dana di deposito? Catat penawaran bunga deposito perbankan ini

“Sedangkan sampai semester 1/2019, penyaluran KPR kami senilai Rp 125,8 miliar,” kata Direktur Pemasaran BPD DIY Agus Trimurjanto kepada Kontan.co.id.

Segmen KPR perseroan juga masih terkonsentrasi di kalangan pegawai daerah. Agus bilang ini jadi salah satu strategi perseroan meningkatkan penyaluran KPR. Misalnya dengan bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), maupun dengan Pemda setempat.

Strategi serupa juga dikatakan oleh Direktur Keuangan PT Bank Jatim Tbk (BJTM) Feridan Satyagraha. ia bilang pegawai daerah memang jadi fokus perseroan menyalurkan KPR.

Baca Juga: Optimistis laju kredit kencang di kuartal III, bankir tak banyak ubah target 2019

“Strategi saat ini lebih fokus untuk menjaring ASN (Aparat Sipil Negara) yang ada di Jawa Timur dan berupaya meningkatkan penyaluran KPR bersubsidi. Serta kerjasama dengan pengembang juga terus kita tingkatkan,” katanya kepada KONTAN.

Sepanjang semester 1/2019 sendiri Ferdian bilang tanpa merinci, pertumbuhan bisnis KPR perseroan mencapai 9% (yoy). Sedangkan hingga akhir tahun, perseroan berharap bisa meraih pertumbuhan 10% (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×