kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI akui transaksi kartu kredit terdongkrak travel


Senin, 18 Februari 2019 / 20:25 WIB
BNI akui transaksi kartu kredit terdongkrak travel


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin getol mendongkrak transaksi perjalanan alias travel. Salah satunya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang sempat menggelar Japan Airlines Travel Fair 2019.

Perhelatan semacam ini memang rutin dilakukan oleh BNI untuk menggenjot pertumbuhan transaksi terutama bagi pemegang kartu kredit BNI.

General Manager Card Business Division BNI Okki Rushartomo menjelaskan sektor pariwisata memang menjadi salah satu incaran perseroan dalam menggenjot bisnis kartu kredit. Sebab, menurut data hampir lebih dari 13% transaksi kartu kredit BNI bersumber dari sektor travel.

"Travel menjadi transaksi favorit kedua setelah e-commerce," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (18/2).

Acara travel fair BNI bukan menjadi yang satu-satunya tahun ini, Okki membocorkan pada kuartal III 2018 pihaknya juga akan menggelar acara serupa.

"Kami juga masih berdiskusi dengan beberapa maskapai terkait kerjasama baik untuk di Jakarta maupun kota lain," sambungnya.

Ada beberapa alasan BNI dalam menjadikan segmen travel sebagai kunci pertumbuhan bisnis kartu kredit.

Menurut Okki, saat ini ada pergeseran pengeluaran (spending) nasabah yang cenderung memilih liburan (leisure) dan makan dibandingkan membeli barang. Dus, hal ini membuat permintaan alias demand travelling kian menanjak.

Di sisi lain, ticket size transaksi travel juga dinilai cukup besar dan diiringi dengan transaksi cicilan. Otomatis hal ini menggiurkan bagi nasabah, dan praktis membuat nasabah kian loyal menggunakan kartu kredit.

Bank berlogo 46 ini menyebut, walau mayoritas acara travel fair menawarkan promo liburan ke luar negeri, pihaknya mengaku tidak secara spesifik mendorong untuk tujuan outbond (luar negeri).

"Lagi pula potensi wisata domestik juga cukup besar namun memang perlu support dari maskapai juga untuk menawarkan harga yang menarik," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×