kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45917,91   -17,61   -1.88%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI dapat kuota penyaluran KUR Rp 32 triliun untuk tahun 2021


Kamis, 07 Januari 2021 / 13:38 WIB
BNI dapat kuota penyaluran KUR Rp 32 triliun untuk tahun 2021
ILUSTRASI. Penerima kredit usaha rakyat (KUR) dari Bank BNI


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mendapat kenaikan kuota Kredit Usaha Rakyat (KUR) cukup besar tahun  ini. Total jatah KUR yang dipercayakan pemerintah untuk disalurkan BNI mencapai Rp 32 triliun. 

Jumlah tersebut meningkat 45,4% jika dibandingkan dengan kuota tahun 2020 sebesar Rp 22 triliun. Kenaikan kuota ini juga sejalan dengan langkah pemerintah yang memutuskan penambahan plafon KUR kepada kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tahun ini untuk mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. 

Total plafon KUR tahun 2021 mencapai Rp 253 triliun atau naik 15% dari anggaran tahun 2020 yakni Rp 220 triliun. Penyaluran KUR perbankan memang berangsur membaik sejak kuartal III 2020 setelah sempat mengalami kontraksi pada pada kuartal II di awal pandemi mencuat.

Rencana Kementerian BUMN membuat spesifikasi bank pelat merah dimana BNI akan didorong melakukan ekspansi Internasional rupanya tidak berdampak pada jatah KUR perseroan.

Baca Juga: Kuota KUR Bank Milik Negara Meningkat Pesat

GM Divisi Bisnis Usaha Kecil-2 BNI Bambang Setyatmojo mengatakan, pihaknya sudah melakukan persiapan matang untuk menyalurkan KUR yang akan difokuskan pada sektor pertanian, industri dan jasa. 

"Ada beberapa strategi yang kami siapkan. Pertama, melakukan digitalisasi proses bisnis untuk peningkatan kecepatan dan keakuratan," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/1).

Kemudian, BNI akan menambah jaringan pelayanan baik online maupun lewat outlet pemutus KUR. Perseroan juga akan melakukan kolaborasi dengan mitra usaha atau value chain dari debitur BNI dan juga dengan mitra pihak ketiga, termasuk fintech.

Di tengah tekanan Covid-19, BNI  berhasil menyalurkan KUR Rp 21,3 triliun sepanjang 2020 dimana lebih dari 50% disalurkan ke sektor produksi. Ada sekitar Rp 700 miliar dari kuota yang didapat tahun lalu tidak tersalurkan. Penyebabnya, permintaan KUR sangat berkurang pada saat fase shock Covid-19 yakni bulan April- Juni. BNI baru bisa menggenjot penyaluran KUR pada bulan sejak Juli hingga Desember.

"Dengan tren peningkatan permintaan dan kemampuan penyaluran yang sudah kembali normal sejak Juli, kami optimis dapat membantu menyediakan akses KUR yang makin mudah bagi pelaku UMKM," pungkas Bambang.

Selanjutnya: Naik lagi, pemerintah tetapkan plafon KUR tahun 2021 sebesar Rp 253 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×