kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos Bangkok Bank bakal jadi komisaris utama Bank Permata


Minggu, 26 April 2020 / 17:34 WIB
Bos Bangkok Bank bakal jadi komisaris utama Bank Permata
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Permata.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Permata Tbk (BNLI), Kamis (23/4) lalu menyetujui rencana pemegang sahamnya menjual saham ke Bangkok Bank.

“Menyetujui rancangan pengambilalihan saham perseroan yang telah disusun oleh direksi perseroan dan Bangkok Bank,” tulis perseroan dalam hasil RUPSLB yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/4).

RUPSLB juga menyetujui rencana perubahan jajaran komisaris jika kelak akuisisi rampung. Presiden Bangkok Bank Chatsiri Sophonpanich diproyeksikan menjadi Komisaris Utama, tiga orang perwakilan Bangkok Bank juga akan mengisi kursi komisaris yaitu Chong Toh, Chalit Tayjasanant, dan Niramarn Laisathit.

Baca Juga: Harga Akuisisi Bank Permata Didiskon Rp 3,93 Triliun, Jika Transaksi Kelar Juni

Selain akuisisi telah dirampungkan mereka juga mesti lulus uji kelaikan dari toritas Jasa Keuangan (OJK) terlebih dahulu sebelum dapat duduk di kursi komisaris.

Keempat perwakilan Bangkok Bank ini akan menggantikan Komissaris Utama Sebastian Ramon Arcuri, dan tiga komisaris lainnya yaitu Suparno Djasmin, Mark Spencer Greenberg, dan Ian Charles Anderson yang juga telah mengajukan surat pengunduran diri.

Sebagai informasi, pekan lalu PT Astra International Tbk (ASII), Standard Chartered Bank (SCB), dan Bangkok Bank meneken amendment letter yang mengubah harga jual Bank Permata secara terbatas dari 1,77 kali nilai buku menjadi 1,63 kali nilai buku.

Harga pada amendment letter hanya berlaku jika transaksi dapat diselesaikan paling akhir pada Juni 2020. 

Head of Investor Relations Astra Tira Ardianti bilang salah satu alasan ditekennya amendment letter terkait pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ini penyebab harga Bank Permata (BNLI) ke Bangkok Bank turun

“Pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan keuangan global, ini dapat menyebabkan banyak tantangan tak terduga yang berpotensi menganggu pelaksanaan transaksi sehingga penjual dan pembeli sepakat memberi insentif penyelesaian transaksi, yang juga memberikan kepastian bagi pasar di tengah situasi yang menantang saat ini,” katanya kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×