kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI proyeksi kredit perkebunan tumbuh hingga 25% di 2019, berikut penopangnya


Kamis, 13 Desember 2018 / 17:13 WIB
BRI proyeksi kredit perkebunan tumbuh hingga 25% di 2019, berikut penopangnya
ILUSTRASI. Kredit Perikanan dan Pertanian


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memproyeksi kredit sektor perkebunan (agribisnis) tumbuh 20%-25% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Executive Vice President Agricultural Business Division BRI Agung Sulistiyo menyatakan peluang agribisnis tahun depan masih terbuka lebar lantaran banyak segmen yang belum tersentuh kredit bank.

"Misal kelapa sawit tua yang butuh ditanam kembali, kalau data Kementerian Pertanian tahun ini ada 185.000 hektare (ha) yang perlu diremajakan. Tahun depan (replanting) sebanyak 200.000 ha. Itu salah satu potensinya," ujar Agung di Jakarta, Kamis (13/12).

Agung menambahkan, pembentukan 1 juta klaster di sektor agribisbis masih memberikan peluang bisnis tahun depan. Sebab, klaster menghubungkan para petani dengan korporasi.

Agung bilang hingga November 2018, kredit agribisnis tumbuh 17% year on year (yoy). Namun secara nominal kredit agribisnis sudah melebihi target BRI. Adapun target kredit bank dengan sandi BBRI ini pada 2018 sebesar Rp 18 triliun.

"NPL agribisnis rendah sekali di bawah 1% karena model petani itu panen dulu langsung bayar," tambah Agung.

Agung memproyeksi hingga penghujung tahun, kredit perkebunan BRI bisa bertambah Rp 2 triliun. Adapun penyaluran kredit agribisnis BRI menyasar debitur mikro, kecil, ritel, menengah, dan korporasi.

"Ticket size kredit ritel di atas Rp 1 miliar-Rp 25 miliar. Menengah Rp 25 miliar-Rp 200 miliar. Sedangkan kredit korporasi di atas Rp 200 miliar. Sampai saat ini 20% dari total kredit agribisnis dari korporasi, begitupun tahun depan," tambah Agung.

Pada tahun depan, BRI akan fokus dalam pengembangan layanan digital untuk sektor agribisnis. Harapannya pengajuan kredit dapat dilakukan secara digital.

Daerah yang bakal menjadi fokus di 2019 meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, serta Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×