Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan tiga kali sebanyak 75 basis poin sepanjang tahun ini menjadi 5,25%. Namun, penurunan itu belum belum berdampak besar terhadap pengurangan biaya dana atau cost of fund (CoF) yang ditanggung bank.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya mencatatkan biaya dana per Agustus sekitar 5,5%. Posisi itu masih sama dari bulan sebelumnya.
Sementara secara tahunan (year on year/yoy) dan sepanjang tahun (year to date/ytd) masih tercatat ada kenaikan sebagai dampak dari kenaikan bunga acuan yang terjadi pada paruh kedua tahun 2018.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) sebut belum melihat urgensi untuk terbitkan commercial paper
"Meskipun BI telah menurunkan suku bunga acuannya jadi 5,25%, namun dampak signifikan masih butuh waktu sesuai kondisi di pasar, mengingat masih ketatnya likuiditas dan ketatnya persaingan dalam perolehan DPK yang terjadi antar perbankan," jelas Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10).
Mahelan bilang, BTN tetap berupaya menurunkan CoF hingga di bawah 5,5% pada akhir tahun ini. Caranya dengan merekomposisi deposito berbiaya mahal, mendorong dana murah (CASA) dengan cara meningkatkan average balance segmen mass serta meningkatkan akuisisi nasabah baru segmen emerging affluent dan affluent melalui proposisi fitur digital banking.
Baca Juga: Ruang penurunan bunga terbuka, biaya dana mulai menyusut
Per Agustus 2019, rasio CASA bank pelat merah ini berada pada posisi 40% dan diproyeksikan akan menuju level di atas 43% di ujung tahun.
Pada akhir September, BTN telah melakukan penyesuaian bunga deposito special untuk kedua kalinya menjadi 6,5% setelah penurunan pertama dilakukan pada akhir Juli sebesar 25 basis poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
