Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan kenaikan bunga deposito, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi, ada potensi perpindahan dana dari surat berharga ke deposito.
Kenaikan bunga deposito ini terjadi seiring kenaikan bunga acuan Bank Indonesia, 7-day reverse repo rate (7DRR rate). Seperti diketahui, sampai September 2018, bunga acuan BI sudah naik 150 basis poin (bps) menjadi 4,75%.
Ke depan, diproyeksi bunga acuan BI akan naik menyesuaikan bunga The Fed yang diproyeksi masih akan naik sampai 2019. Sampai saat ini, kenaikan bunga acuan belum seluruhnya ditransmisikan ke bunga deposito.
Sehingga, masih ada potensi suku bunga deposito perbankan naik ke depan. Sebagai gambaran, sampai Agustus 2018, bunga deposito perbankan mempunyai rentang 6,12%-6,76%.
Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bilang seiring suku bunga acuan yang naik maka suku bunga simpanan juga akan naik.
“Jika suku bunga simpanan naik maka dana investor akan pindah dari surat berharga ke deposito karena return deposito akan lebih besar dibanding surat utang,” kata Boedi kepada kontan.co.id, Rabu (17/10).
Jika simpanan di bank naik, maka oleh bank kelebihan likuditas ini bisa ditempatkan di pasar uang, pasar onligasi atau kredit. Namun untuk mencari debitur bagus tidak mudah, maka lebih baik oleh bank ditempatkan sementara di surat berharga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
