kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diadang KUR dari bank BUMN, bank swasta angkat tangan salurkan kredit mikro


Senin, 11 Februari 2019 / 17:21 WIB
Diadang KUR dari bank BUMN, bank swasta angkat tangan salurkan kredit mikro


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Derasnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh bank BUMN menjadi tantangan bagi penyaluran kredit mikro bank swasta. Bank swasta pun mengaku kesulitan dalam menggenjot kredit mikro.

Dalam Statistik Perbankan Indonesia, hingga November 2018, porsi kredit mikro bank swasta tegerus menjadi 8,27%, dibandingkan Oktober 2018 sebesar 8,90%. Meski turun, kredit mikro bank swasta sebenarnya masih mengalami pertumbuhan cukup siginifikan, sebesar 27,08% (yoy) dengan nilai Rp 19,61 triliun.

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) misalnya ikut pusing dengan perlambatan pertumbuhan penyaluran kredit mikro. Tahun ini, perseroan bahkan angkat tangan menggarap segmen mikro. "Kami sudah tidak lagi menyasar pasar mikro," kata Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja kepada Kontan.co.id, Senin (11/2).

Maklum, selain lambat bertumbuh porsi kredit mikro OCBC juga memang mini. Pada 2018, rasio kredit mikro OCBC hanya mencapai Rp 1,20 miliar atau setara 1,02% dari total kredit sepanjang 2018 senilai Rp 117,83 triliun.

Capain tersebut juga masih melambat dibandingkan 2017, dimana perseroan mampu menyalurkan kredit mikro senilai Rp 1,11 miliar setara 1,05% dari total kredit 2017 sebesar Rp 106,34 triliun.

Serupa tapi tak sama, rasio kredit mikro di PT Bank Central Asia juga sangat mini. Dari Laporan Bulanan Desember 2018 (unaudited) perseroan mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp 537,91 triliun. Sedangkan porsi kredit mikronya tak sampai 0,1%

"Pada 2018, BCA memberikan fasilitas KUR sebesar Rp 116 miliar. Nilai tersebut tumbuh 12,2% (yoy) dibandingkan 2017," kata Direktur BCA Santoso Liem.

Bedanya, BCA tahun ini masih akan menyalurkan kredit di segmen ini. Walaupun pertumbuhan tahun ini tak akan digeber BCA. Santoso bilang tahun ini perseroan akan berupaya mempertahankan pertumbuhan di kisaran 12%.

"Penyaluran KUR kami didukung oleh penyaluran kredit di kantor cabang, serta bekerja sama dengan debitur korporasi-komersial dalam value chain financing," papar Santoso.

Sekadar informasi, tahun ini pemerintah sendiri telah mengalokasikan plafon KUR sebesar Rp 140 triliun. Meningkat 13,08% dibandingkan plafon 2018 senilai Rp 123,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×