kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dihantam corona, pendapatan berbasis fee dan komisi CIMB Niaga tergerus


Senin, 27 April 2020 / 12:57 WIB
Dihantam corona, pendapatan berbasis fee dan komisi CIMB Niaga tergerus
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank CIMB Niaga, Jakarta.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perlambatan permintaan kredit akibat tekanan pandemi virus corona baru (Covid-19) bakal mempengaruhi pendapatan berbasis fee dan komisi atau fee based income perbankan. Pasalnya, sumber fee based income perbankan juga banyak terkait dengan kredit seperti administrasi kredit, kredit sindikasi dan lain sebagainya.

Sebagian bank mulai mengalami perlambatan fee based income di tengah pandemi Covid-19, sementara yang lain masih bisa tumbuh baik karena mampu mengoptimalkan dari sumber yang terkait dengan transaksi nasabah dan transaksi treasury.

Baca Juga: Fee Based Income Perbankan Ditekan Pandemi Corona (Covid-19)

PT Bank CIMB Niaga Tbk salah satu yang telah merasakan dampak negatif Covid-19 terhadap perolehan pendapatan non bunga. Pada kuartal I-2020, pendapatan fee based income bank swasta kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV ini menurun dibanding periode yang sama tahun lalu.

“Seiring dengan penurunan ekonomi secara nasional dan juga adanya pembatasan kegiatan operasional Bank, FBI kuartal I turun. Ini terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan fee dari sindikasi," kata Lee Kai Kwong, Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).

Namun, jika dibandingkan dengan kuartal IV 2019, perolehan fee based income CIMB di kuartal pertama tahun ini masih lebih tinggi karena didukung oleh pendapatan fee terkait administrasi, asuransi dan trade finance.

Lee Kai Kwong tidak menyebutkan detail capaian fee based income di kuartal I tersebut. Hanya saja, per Februari 2020 berdasarkan laporan bulanan, CIMB membukukan pendapatan fee, komisi, dan administrasi sebesar Rp 512,7 miliar atau turun 1,09% dari periode yang sama tahun lalu.

Tanpa menyebut target tahun ini, Lee Kai Kwong berharap sumber FBI terkait transaksi online bisa meningkat di tengah pandemi ini. Hal itu sejalan dengan fokus perseroan untuk meningkatkan dana murah (CASA) dan digital banking.

Baca Juga: Kredit melambat, bank genjot fee based income dari transaksi nasabah

Melalui platform Go Mobile, lanjutnya, nasabah CIMB dapat melakukan tarik dan setor tunai tanpa kartu, top-up e-wallet, real-time discount menggunakan transaksi QR; dan transaksi terjadwal. Lalu lewat CIMB Clicks, nasabah melakukan pembelian reksadana dan obligasi ritel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×