kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diramal akan naik, ROA bank di Indonesia jadi yang paling tinggi se-Asia Tenggara


Kamis, 13 Juni 2019 / 15:57 WIB
Diramal akan naik, ROA bank di Indonesia jadi yang paling tinggi se-Asia Tenggara


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio profitabilitas bank di Tanah Air masih menjadi yang paling tinggi dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Standard & Poor's (S&P) dalam risetnya mencatat pada akhir 2018 lalu posisi return on asset (ROA) bank di Indonesia secara industri mencapai 2,55%.

Capaian tersebut praktis lebih tinggi dibanding rata-rata negara Asia Tenggara lain yang hanya berkisar 1%-1,5% seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura dan Vietnam. Hal ini menandakan bank di Indonesia masih menjadi jawara dalam kemampuan mencetak laba. S&P juga meramal posisi ROA bank di Indonesia masih akan stabil hingga penghujung tahun 2019.

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id tetap optimistis kalau ROA masih dapat bergerak. Kendati tingkat net interest margin (NIM) tengah mengalami tekanan tren peningkatan bunga yang terjadi sejak akhir tahun lalu.

Ambil contoh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang mengakui kalau pada Mei 2019 posisi ROA BTN menyusut 10 basis poin (bps) menjadi 1% dibanding posisi setahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan posisi kuartal I-2019 lalu posisi tersebut juga susut dari 1,24%.

Sedangkan NIM terpantau stabil sejak tahun lalu di kisaran 3,34% walau turun dari Maret 2019 yang sempat menyentuh 3,63%. Meski begitu, Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso memprediksi di tahun ini NIM BTN masih bisa terangkat naik.

"NIM diprediksi akan berada pada kisaran 4%, sedangkan ROA akan berada pada kisaran 1,2%," ujar Mahelan, Kamis (13/6). 

Untuk mengejar target tersebut, bank spesialis kredit perumahan ini bakal fokus pada perbaikan kualitas kredit dan pemupukan dana murah (current account and saving account/CASA).

Sama seperti BTN, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga mencatatkan penurunan dari sisi ROA di awal kuartal II 2019. 

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengungkap posisi ROA per April 2019 sebesar 3,48% sedangkan per akhir Mei 2019 turun menjadi 3,45% atau susut 0,03%.

Bukan tanpa sebab, penyusutan tersebut terjadi lantaran pertumbuhan rata-rata total aset Bank Jatim tumbuh sangat tinggi di kisaran 14% secara year on year (yoy). Sedangkan laba perusahaan baru tumbuh di kisaran 8%.

"Sedangkan posisi NIM 6,45%, ini naik menjadi 6,56% pada akhir Mei 2019," jelas Ferdian. Sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) tahun 2019, NIM Bank Jatim diramal akan berada di posisi 6,36%. Sementara untuk ROA, pihaknya memasang target moderat di kisaran 2,86%.

Sementara itu, Direktur Kepatuhan PT Bank Mayapada Internasional Tbk Rudy Mulyono memandang ROA akan kembali naik di tahun ini. Sebab, perbankan termasuk Bank Mayapada tengah berupaya untuk menaikkan NIM. Terutama pada aspek pendanaan, porsi penghimpunan dana murah yang naik dan secara bertahap akan menurunkan biaya dana (cost of fund).

Selain itu, dari aspek penyaluran kredit, perbankan terus menjaga tingkat suku bunga kredit pada level kompetitif untuk menjaga kemampuan membayar debitur. 
Hal ini diharapkan bisa mendorong kemampuan bank untuk mencetak laba yang lebih tinggi lagi di tahun ini.

"Bank juga terus mengembangkan layanan digital, penjualan produk bancassurance untuk meningkatkan pendapatan non bunga," katanya. 

Sayangnya, bank bersandi bursa MAYA ini tidak menyebutkan besaran target ROA dan NIM di tahun 2019.

Sebagai informasi, per Maret 2019 lalu ROA Bank Mayapada tercatat turun menjadi 0,65% dari tahun sebelumnya sebesar 1,17%. Di sisi lain, NIM Bank Mayapada juga menurun dari 3,95% pada bulan Maret 2018 menjadi 3,27% per akhir Maret 2019 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×