kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DOKU mengincar mitra bank dan partner dari luar negeri


Rabu, 04 April 2018 / 11:26 WIB
DOKU mengincar mitra bank dan partner dari luar negeri


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusa Inti Artha (DOKU) menargetkan tahun ini bisa menjalin kerjasama dengan lima bank yang ada di Indonesia. Kerjasama ini berupa bantuan teknologi pembuatan aplikasi uang elektronik ataupun layanan pembayaran elektronik.

Sejauh ini, DOKU sudah bekerjasama dengan tiga bank. "Jadi kurang dua bank lagi dan sedang proses penggarapan. Kerjasamanya untuk teknologi dan infrastruktur," kata Thong Sennelius, CEO DOKU, Selasa (3/4).

Menurut dia, perbankan terbantu dengan kehadiran uang elektronik karena bisa menarik nasabah baru dan menjadi pemasukan tambahan bank.

Apalagi, pengguna e-money semakin berkembang karena lebih praktis ketimbang transaksi menggunakan uang tunai. "E-money menjadi poin penting untuk menggaet nasabah," kata dia.

Sebelumnya DOKU telah menjalin kemitraan dengan Bank Danamon dan Bank Ganesha untuk menciptakan aplikasi uang elektronik. Dari kedua bank tersebut, diluncurkan uang elektronik berupa D-Wallet dan G-Wallet. Selain itu, DOKU juga menawarkan layanan pembayaran elektronik dengan Bank UOB Indonesia. Melalui kerjasama ini, pemilik perusahaan dapat mengirim gaji atau bonus yang diterima karyawan melalui DOKU Wallet.

Selain mengejar kerjasama dengan bank lokal, aplikasi pembayaran elektronik DOKU juga akan menggaet pasar di Asia. Beberapa negara yang diincar diantaranya Hong Kong, Taiwan, Malaysia, dan Singapura. Di negara tersebut, DOKU membidik para buruh migran yang membutuhkan saluran payment gateway untuk mengirimkan uang ke kampung halaman.

Dari empat negara ini, Hong Kong sudah lebih dulu jalan sekitar dua tahun lalu. DOKU menjalin kemitraan dengan perusahaan pengembang sistem pembayaran di negara ini. "Kalau di Hong Kong kami kerjasama dengan partner lokal yaitu perusahaan pengembang," kata Anistasya Kristina, VC Public Relations DOKU.

Sementara untuk tiga negara lainnya, masih tahap mencari mitra serta menunggu izin dari Bank Indonesia. Semula, program tersebut terlaksana tahun ini tapi terganjal regulasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×