kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonom Amar Bank prediksi ekonomi Indonesia tetap bertumbuh pada 2021


Kamis, 18 Februari 2021 / 15:12 WIB
Ekonom Amar Bank prediksi ekonomi Indonesia tetap bertumbuh pada 2021
ILUSTRASI. Ekonom Amar Bank prediksi ekonomi Indonesia tetap bertumbuh pada 2021.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia memang masih berjuang keluar dari tantangan pandemi Covid-19 hingga saat ini. Namun, di mata Economist Millennials PT Bank Amar Indonesia Tbk. (Amar Bank) Rachel Elizabeth Hosanna, ekonomi Indonesia tetap akan bertumbuh tahun ini.

Sekurang-kurangnya ada enam alasan yang memperkuat keyakinan Rachel Elizabeth Hosanna tersebut, antara lain, Faktor ketersediaan vaksin akan menentukan langkah dan pola pemulihan. Pemerintah saat ini tengah mempercepat distribusi vaksin kepada masyarakat secara bertahap.

Sebagaimana target pemerintah, vaksinasi kepada sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia dilakukan dalam jangka waktu 15 bulan, sejak Januari 2021 hingga Maret 2022. Harapannya, dengan vaksin tersebut tercipta herd immunity dan ekonomi berangsur pulih.

Kedua, yaitu kegiatan ekonomi memang akan berlanjut dengan penerapan protokol kesehatan dan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM). Namun, ketentuan ini tidak menjadi halangan bagi pelaku ekonomi untuk tidak melakukan aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Ini daftar bank swasta nasional dengan modal inti di bawah Rp 2 triliun

"Setahun lebih, pelaku ekonomi dan masyarakat telah belajar hidup berdampingan dengan Covid-19. Pola kerja baru mulai tercipta dan Covid-19 mendorong pelaku ekonomi dan masyarakat untuk lebih memperhatikan faktor higienis dan keseimbangan lingkungan. Tentu saja, hal ini positif bagi ekonomi berkelanjutan ke depannya," jelas Rachel dalam siaran pers, Kamis (18/2).

Ketiga, yaitu UMKM merupakan segmen industri yang tangguh menghadapi pandemi. Industri ini dapat cepat beradaptasi dengan kondisi pandemi dan siap menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi industri UMKM untuk ekonomi nasional saat ini sebesar 63%. Pemerintah telah berkomitmen mengucurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sekitar lebih dari Rp 600 triliun, 60% di antara untuk sektor UMKM.

Menurutnya, hal ini dilakukan agar 64 juta unit UMKM di Indonesia dapat mendorong kenaikan konsumsi rumah tangga, sejalan dengan upaya pemerintah menarik gerbong ini agar lebih berkontribusi di kancah ekspor luar negeri.

Keempat adalah, pada awal tahun 2021, nilai tukar Rupiah terus menunjukkan tren positif disebabkan oleh aliran masuk investasi asing langsung (foreign direct investment /FDI). Bank Indonesia (BI) akan terus melanjutkan kebijakan yang extra ordinary agar menjaga volatilitas nilai tukar Rupiah di level aman.

Baca Juga: Amar Bank kembangkan intelligence banking

Pada Senin (15/2) yang lalu, Rupiah kokoh Rp 13.973 dari dollar AS. Kebijakan suku bunga bakal terus dilanjutkan di level 3,75% hingga 2021 untuk memberikan kepastian jangka panjang.

Kelima yaitu, investasi pada 2021 diperkirakan meningkat karena adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan berlanjutnya Program Strategis Nasional (PSN) termasuk proyek infrastruktur. Adapun anggaran infrastruktur pada APBN 2021 sebesar Rp 417,8 triliun atau meningkat 48.6% yoy dibandingkan anggaran infrastruktur 2020.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×