kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,46   6,00   0.65%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fintech syariah menilai wabah virus corona hanya berdampak sesaat


Kamis, 26 Maret 2020 / 20:13 WIB
Fintech syariah menilai wabah virus corona hanya berdampak sesaat
ILUSTRASI. ilustrasi fintech. /2017/01/04


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya fintech syariah dinilai mampu penuhi kebutuhan masyarakat juga bersaing dengan fintech konvensional. Chief Executive Officer Alami Dima Djani mengatakan, hingga Februari lalu pihaknya telah menyalurkan dana sebesar Rp.125 miliar. Asal tahu saja, penyaluran tersebut diberikan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Perlu diketahui, penyaluran dana tersebut dilakukan kepada UMKM yang terletak di Jakarta, Papua, Sulawesi, Palembang, Pekanbaru juga Lampung.

Baca Juga: Modalku gencar jalin kerja sama untuk perkuat usaha

Meski begitu, Dima bilang dengan adanya wabah corona pihaknya senantiasa melakukan antisipasi bisnis akan melambat, namun kualitas aset tetap aman. “Walaupun ada dampak Corona, portofolio Alami tetap aman karena kebanyakan terdiri dari sektor yang defensif seperti Fast Moving Consumer Good (FMCG) dan sektor kesehatan,” jelasnya kepada Kontan.co.id (26/3).

Lebih lanjut ia menyebutkan, pada tahun ini pihaknya menargetkan dapat memberikan penyaluran dana sebesar Rp 500 miliar. Dima mengaku, di tengah wabah corona pihaknya optimis dapat merealisasikan target tersebut, hal itu didukung dengan menjalin kerjasama dengan ekosistem seperti pihak perbankan dan supply chain platform seperti eFisher.

Perlu diketahui pula, hingga saat ini Alami mencatatkan telah memiliki lebih dari 3.000 users serta lebih dari 120 UKM yang telah melakukan transaksi. Terkait kendala, Dima menjelaskan tak sedikit dari industri yang melambat, khususnya pendana. Menurutnya, hal tersebut dapat berakibat kepada industri fintech P2P Lending.

“Kendalanya semua industri melambat, termasuk para pendana juga banyak yang menyimpan kas. Mungkin ini yang bisa berakibat ke industri P2P. Namun menurut saya hal tersebut merupakan dampak sesaat dan ekonomi akan normalisasi dalam waktu dekat,” tambahnya.

Baca Juga: Ada wabah corona, pengguna layanan digital naik signifikan

Sementara itu, PT Ammana Fintek Syariah mencatatkan hingga 16 Maret lalu pihaknya menerapkan kebijakan work from home (WFH) sehingga kegiatan pembiayaan UMKM hanya difokuskan kepada pembiayaan yang berbasis proyek jangka pendek. Tak hanya itu, selama WFH tersebut Ammana tengah menaruh fokusnya terhadap program kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa.

Meski begitu, CEO & Founder Ammana Fintek Syariah Luthfi Adhiansyah menegaskan sebelum adanya wabah corona, penyaluran Amanna di awal tahun 2020 sudah mencapai Rp.20 miliar untuk modal kerja UMKM. “Adanya wabah corona juga tidak mendatangkan hambatan kepada Amanna, sebab sampai saat ini bisnis Amanna masih terkendali,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×