kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Generali optimistis produk syariah berfasilitas wakaf bisa tumbuh dobel digit di 2018


Senin, 06 Agustus 2018 / 18:13 WIB
Generali optimistis produk syariah berfasilitas wakaf bisa tumbuh dobel digit di 2018
ILUSTRASI. Kantor Asuransi Generali


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa pelaku asuransi jiwa syariah mulai mengemas produk-produk yang inovatif dengan sekaligus menghadirkan fasilitas untuk berwakaf. Hal ini dinilai memiliki prospek yang cukup besar dengan mayoritas masyarakat muslim.

Chief Marketing and Product Management Generali Indonesia Vivin Arbianti mengatakan, Generali memiliki produk yang bisa memberikan fasilitas wakaf kepada nasabah bernama Insurance Protection Linked Auto Navigation (iPLAN) Syariah. Produk berjenis unitlink tersebut baru diluncurkan perusahaan pada awal tahun ini.

Menurutnya animo masyarakat terhadap produk ini terbilang positif. Vivin optimistis prospek produk iPLan Syariah ini bisa terus diterima oleh masyarakat.

"Prospeknya bagus. Kami masih terus ekspansi ke daerah kantong-kantong muslim seperti Banjarmasin, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, Lombok, Padang dan Pekanbaru," kata Vivin kepada Kontan.co.id, Senin (6/8).

Kata Vivin, melalui produk iPLan Syariah masyarakat bisa berpartisipasi dengan kontribusi mulai dari Rp 10.000 per hari atau Rp 300.000 setiap bulan. Adapun untuk pengembangan produk ke depan, Generali akan lebih melengkapi lagi dengan fitur asuransi kesehatan syariah.

"Kami optimistis produk ini masih bertumbuh positif. Pertumbuhannya bisa dobel digit," tambahnya.

Meski begitu, Generali juga masih butuh melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Maklum saja pemahaman masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi syariah masih rendah. 

Untuk itu tahun ini Generali belum berencana menambah produk sejenis dan masih akan lebih fokus sosialisasi.

Ditinjau dari potensinya, Badan Wakaf Indonesia (BWI) memperhitungkan potensi wakaf di Indonesia mencapai Rp 180 triliun. Namun pada tahun 2017, total penghimpunan dana wakaf baru mencapai Rp 400 miliar.

Padahal, jika dikumpulkan dan dikelola dengan baik, objek wakaf dapat dimanfaatkan sebagai investasi strategis dalam upaya menghapuskan kemiskinan dan menangani ketertinggalan di bidang ekonomi, pendidikan hingga kesehatan.

"Dalam mengoptimalkan potensi serta menyalurkan dana wakaf dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk lembaga pengelola keuangan syariah," kata Direktur Mobilisasi Wakaf Dompet Dhuafa Yuniarko di Jakarta, Senin (6/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×