kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG berfluktuasi, hasil investasi asuransi jiwa anjlok 135,5% di semester I-2018


Senin, 27 Agustus 2018 / 19:29 WIB
IHSG berfluktuasi, hasil investasi asuransi jiwa anjlok 135,5% di semester I-2018
ILUSTRASI. Ketua AAJI Hendrisman Rahim (tengah)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan industri asuransi jiwa melorot di sepanjang kuartal II 2018. Anjloknya hasil investasi perusahaan menjadi biang keladi penuruan pendapatan asuransi jiwa di awal tahun ini.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sampai Juni 2018, industri mencatatkan total pendapatan sebesar Rp 89,73 triliun atau turun 22,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 116,35 triliun.

Ketua Umum Asosiasi Asurani Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisma menyatakan, perlambatan dari bisnis investasi karena memburuknya kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Tercatat, hasil investasi anjlok sampai 135,5% yaitu Rp 8,35 triliun, atau tertinggal jauh dari pencapain tahun lalu sebesar Rp 23,52 triliun.

“Kondisi IHSG mempengaruhi penurunan hasil investasi perusahaan, hal ini terlihat dari IHSG yang terus turun atau mengalami fluktuasi,” kata Hendrisman saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/8).

Menurutnya, sejumlah pelaku sudah memprediksi bakal anjloknya hasil investasi tersebut dan hal ini makin diperparah dengan datangnya masa tahun politik, yang kemungkinan bisa mempengaruhi iklim investasi dan ekonomi di tanah air.

Meski demikian, asosiasi tetap optimistis hasil investasi bakal membaik dan menghasilkan pertumbuhan satu digit sampai akhir tahun. Berdasarkan siklus setiap tahun, akan terjadi peningkatan pertumbuhan bisnis asuransi di semester II.

“Siklusnya memang seperti itu, di awal tahun turun kemudian naik lagi. Tapi kami mengharapkan hasil investasi akan membaik di kuartal III, karena puncak penurunannya itu terjadi kemarin,” harapnya.

Berbanding terbalik dengan hasil investasi, industri asuransi jiwa justru mencatatkan pendapatan premi yang signifikan. Pendapatan premi berkontribusi besar bagi industri asuransi jiwa yaitu senilai Rp 93,58 triliun, atau meningkat hingga 104,3%.

Seperti diketahui, pendapatan premi mencapai Rp 93,58 triliun, atau tumbuh 5,5% secara year on year (yoy). Peningkatan tersebut berkat pemasaran asuransi melalui jaringan distribusi bancassurance sebesar 9,5% atau berkontribusi sebesar 44,9% dari total pendapatan, sedangkan saluran keagenan sebesar 9,8% atau berkontribusi 39,3%. Sementara, jalur distribusi alternatif mengalami perlambatan 12,2% tetapi tetap berkontribusi sebesar 15,9%.

Peningkatan ini juga didukung oleh produk asuransi unitlink yang berkontribusi sebesar 59,5% dari total premi dan 52% dari bisnis baru. Sementara produk tradisional berkontribusi 40,5% dari total premi, dan 47,6% dari bisnis baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×