kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbal hasil investasi DPLK Syariah Muamalat melebihi industri


Kamis, 05 Desember 2019 / 21:31 WIB
Imbal hasil investasi DPLK Syariah Muamalat melebihi industri
ILUSTRASI. Senior Vice President & Executive DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati


Reporter: Maria Nugu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat mencatatkan Return on Investment (RoI) atau imbal hasil tumbuh melebihi industri. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RoI industri DPLK per Oktober 2019 sebesar 6,29% sementara DPLK Muamalat Syariah per Oktober 2019 9,37%.

"Imbal hasil investasi kami bagus, per Oktober RoI-nya 9,37% year on date (YoD), kalau RoI YoY 10,60%," ungkap Senior Vice President & Executive DPLK Syariah Muamalat Sulistyowati saat dihubungi Kontan.co.id (05/11).

Baca Juga: Bank Muamalat gandeng Blibli.com untuk program hadiah tabungan berbasis online

Sementara itu untuk portofolio investasi DPLK Syariah Muamalat, Sulistyowati menyebutkan penempatan investasi perusahaan dominannya pada deposito. Komposisi investasinya sebesar 56% di Deposito, Sukuk 37%, Reksadana 6% dan sisanya pada Saham sekitar 1%.

Ia juga mengungkapkan adanya penurunan peserta di pengelola dana pensiun syariah dari Desember 2018 ke Oktober 2019. "Kalo dari sisi jumlah peserta kami turun sekitar 2000 an, dari bulan Desember 2018 ke Oktober 2019 turun sekitar 15% karena adanya PHK dan memang yang sudah memasuki pensiun," kata dia.

Peserta DPLK di Syariah Muamalat kata dia, didominasi oleh segmen retail sebesar 70% dan sisanya oleh korporasi.

Baca Juga: Tunggu restu OJK, satu dapen siap konversi full syariah

Berbanding terbalik dengan jumlah peserta DPLK, menurut Sulistyowati dana pengelolaan di anak usaha Bank Muamalat itu justru dana korporasi justru lebih banyak dari pada retail dan ia menargetkan dana pengelolaan pada sektor korporasi tumbuh 10%.

Sementara itu dari segi aset sejak Desember tahun lalu ke Oktober 2019, Sulistyowati menyatakan adanya sedikit peningkatan sekitar 8% dengan jumlah aset perusahaan per Oktober 2019 Rp1,510 triliun.

"Namun per November ini sepertinya turun, karena banyaknya perusahaan yang PHK atau pensiun dini maupun pengalihan karena terkait isu pendiri (Bank Muamalat) yang belum jelas investornya," imbuhnya.

Baca Juga: Pertumbuhan kelolaan dana pensiun hingga Juni naik 34,4% menjadi Rp 3,90 triliun

Sulityowati juga membeberkan rencana DPLK tahun depan untuk memajukan teknologi finansial mereka dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan fintech.

"Ya paling akan memajukan fintech dari akses, top up saldo dan kerjasama untuk marketplace dengan perusahaan fintech lainnya semacam Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain, baru penjajakan saja, sih," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×