kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri perbankan diramal masih punya prospek cerah di tahun ini


Kamis, 09 Januari 2020 / 20:45 WIB
Industri perbankan diramal masih punya prospek cerah di tahun ini
ILUSTRASI. Petugas teller melakukan pelayanan kepada nasabah di Bank BJB Cabang Utama, Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (20/6/2017). Industri perbankan diramal masih punya prospek cerah di tahun ini. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan diprediksi akan berkinerja positif selama 2020. Hal ini mengingat kondisi stabilitas politik nasional terus membaik. Ekonom Universitas Pasundan Bandung Acuviarta Kartabi mengatakan ada sejumlah faktor yang bisa mendorong industri perbankan di tahun ini.

Di antaranya disokong kondisi politik yang sudah mendingin usai pilpres tahun lalu. "Tahun ini sektor perbankan diprediksi bergairah," ujar Acuviarta dalam keterangannya, Kamis (9/1/2020).

Baca Juga: Luncurkan tabungan digital, Bank Amar tawarkan bunga 10%

Tak pelak, hal ini pun membuat prospek investasi saham di emiten perbankan juga diprediksi bakal positif. Apalagi, kondisi ekonomi global saat ini memanas dipicu perang di Timur Tengah membuat investor luar negeri bisa lari ke Indonesia. 

Sebab, kondisi ekonomi di dalam negeri masih terjaga, sehingga investor lebih percaya menanamkan modalnya. "Investor diprediksi bisa melarikan investasinya ke negara berkembang salah satunya Indonesia. Sebab, mereka tidak mau merugi bila menanam modal di Amerika Serikat atau negara maju yang sedang tegang," paparnya.

Oleh karena itu, kata dia, kondisi ini perlu disambut oleh sektor perbankan dengan berbagai strategi untuk mendapatkan kucuran dana dari luar negeri. "Mau tidak mau investor luar ini masih dominan di Indonesia, dan mereka sering berinvestasi lebih besar di bursa saham," katanya.

Kendati demikian, sektor perbankan perlu mewaspadai tekanan ekonomi global yang diprediksi masih akan terjadi pada tahun ini. 

Baca Juga: Bunga kredit modal kerja dipastikan turun lebih dulu tahun ini

Salah satu yang perlu dilakukan yakni menjaga risiko keuangan agar tidak salah mengucurkannya. "Safety manajemen risiko perbankan sangat penting. Ini untuk menghindari kepercayaan investor," ujarnya.

Lebih lanjut, dia bilang sektor perbankan yang bisa mendapatkan kepercayaan lebih besar mendapatkan investasi contohnya adalah dai kalangan bank pembangunan daerah (BPD).




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×