Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KEB Hana Indonesia menyiapkan anggaran pengembangan teknologi dan informasi (IT) termasuk untuk finansial teknologi (tekfin) sebesar Rp 50 miliar pada tahun ini.
Tapi, "Hingga saat ini penyerapan masih kurang dari 30% karena memang tagihannya belum penuh. Namun pengembangan dan pengerjaannya masih sesuai rencana awal," ujar Francis Lo, Kepala Divisi Financial Planning Bank KEB Hana kepada Kontan.co.id Jumat (6/7).
Francis yakin dapat menyerap anggaran ini 100% hingga akhir tahun.
Nantinya hasil pengembangan ini dapat memudahkan nasabah Hana Bank menggunakan teknologi QR Code dalam bertransaksi. Dengan begitu, dari sisi bank juga akan lebih efisien.
Francis bilang saat ini beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) berada di kisaran 72,5%. Manajemen menargetkan dapat melakukan efisiensi hingga BOPO menyentuh 71,8%.
Terkait kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan oleh bank sentral beberapa hari lalu, Francis bilang Hana Bank akan menaikkan bunga deposito sekitar 0,25% - 0,50% tergantung jangka waktunya. Sedangkan bunga kredit, Francis bilang tidak otomatis dinaikan semua tetapi akan di-review terlebih dahulu kasus per kasus.
"Pada akhir April dana pihak ketiga (DPK) dalam rupiah sekitar 70,2% dari total DPK. Target akhir tahun sekitar Rp 18,4 triliun dalam rupiah dan Rp 7,6 triliun dalam valas sehingga total DPK menjadi Rp 26 triliun," jelas Francis.
Asal tahu saja, per April 2018, DPK Hana Bank mencapai Rp 23,69 triliun.
Selain itu, Francis juga menuturkan untuk target kredit 2018, pihaknya akan masih tetap fokus ke sektor manufaktur dan perdagangan. Lantaran kredit konsumer saat ini masih kecil sekitar 3,2% dari total kredit.
Francis menargetkan dalam beberapa tahun ke depan Hana Bank akan berusaha meningkatkan kredit kunsumer menjadi minimal 5% dari total kredit. Per April 2018, kredit yang sudah disalurkan Hana Bank Rp 30,49 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
