kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini kata bankir soal moncernya bancassurance


Selasa, 20 Maret 2018 / 21:48 WIB
Ini kata bankir soal moncernya bancassurance
ILUSTRASI. Bambang Simon Simarno, Executive Director and Head Wealth Management Standard Chartered Bank Indones


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kanal bancassurance catatkan kinerja apik di tahun lalu. Kalangan perbankan menilai saluran ini memang punya potensi pasar yang masih sangat besar.

Executive Director and Head Wealth Management Standard Chartered Bank Indonesia Bambang Simon Simarno menyebut pertumbuhan bisnis bancassurance lebih menggembirakan ketimbang bisnis wealth management lain di tahun lalu.

Salah satunya karena produk asuransi dinilai lebih dibutuhkan oleh masyarakat ketimbang produk investasi lain semisal reksadana. "Bagi sebagian masyarakat kebutuhan asuransi memang lebih diprioritaskan dari pada investasi," kata Bambang, Selasa (20/3).

Hal ini dibarengi pemahaman terhadap asuransi yang lebih tinggi daripada investasi. Sehingga ia menilai tak mengherankan bila bancassurance bisa mencatatakan laju pertumbuhan yang tinggi.

Terlebih dari produk yang ditawarkan lewat bancassurance juga menawarkan kepraktisan bagi nasabah, semisal lewat produk unitlink yang memberikan proteksi sekaligus investasi. Makanya, unit link yang dijual lewat bancassurance punya respon yang positif.

Hal ini pun terjadi di Standard Chartered, dimana mayoritas bancassurance yang dimiliki merupakan produk unitlink. "Dari 11 produk bancassurance yang kami miliki, hanya tiga diantaranya yang merupakan produk tradisional," ungkap Bambang.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) sendiri mencatat di tahun lalu premi yang didapat dari kanaltersebut mencapai Rp 89,83 triliun. Jumlah tersebut meningkat 24.1% secara year on year. Kanal ini menyumbang 45,9% dari total pendapatan premi yang didapat pelaku industri ini tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×