kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,74   -6,61   -0.71%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi BNI tekan NPL kredit konstruksi


Kamis, 23 Agustus 2018 / 15:07 WIB
Ini strategi BNI tekan NPL kredit konstruksi
ILUSTRASI. Kredit sindikasi proyek tol Kunciran - Serpong


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konstruksi bagi sebagian bank masih menjadi andalan penggerak bisnis. Pasalnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni 2018 dalam statistik perbankan Indonesia (SPI) menunjukan kredit konstruksi tumbuh 18,39% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 277,21 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada sektor konstruksi kian menanjak. Per Juni 2018, OJK mencatat rata-rata NPL konstruksi secara industri tembus ke level 4,35%. Jumlah tersebut naik cukup tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar 3,92%.

Sejumlah bank penyalur kredit konstruksi menyebut, sejauh ini risiko kredit masih termitigasi. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang mengatakan secara total penyaluran kredit konstruksi perseroan sangat sehat.

Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menjelaskan, pada kuartal II-2018 BNI mencatat pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 20,2% secara yoy. Sementara secara year to date (ytd) kenaikannya mencapai 5,6%.

Sejalan dengan derasnya kredit konstruksi, BNI meyakini NPL sektor konstruksi kian membaik. "Ekspansi kredit tersebut diiringi juga dengan perbaikan kualitas kredit konstruksi yang terus menurun dibandingkan periode tahun lalu," ungkap Herry kepada Kontan.co.id, Kamis (23/8).

Pihaknya menyebutkan secara total NPL BNI di sektor ini terjaga rendah di level 1% per Juni 2018. Posisi tersebut juga sudah turun jauh dibandingkan periode yang sama sebesar 1,7%. Bahkan, bila dibandingkan dengan posisi Desember 2017, NPL sektor ini membaik dari posisi 1,4%.

Herry menjelaskan, dalam penyaluran kredit konstruksi BNI memang terbilang hati-hati dalam membiayai proyek. "Kami menerapkan prinsip risiko yang baik diantaranya pada proyek jalan tol," ujarnya.

Secara terperinci, bank plat merah ini menerapkan beberapa syarat penyaluran kredit ke sektor konstruksi. Antara lain, internal rate return (IRR) yang minimal sebesar 13%. Serta pembiayaan pribadi nasabah atau self financing minimal 30% terhadap proyek konstruksi.

Serta tenor pembayaran maksimal selama 15 tahun dan harus dijamin oleh Indonesia Infrastructure Guarantee Fund (PII). Serta mengelola skema pembiayaan dengan risiko yang dapat diukur. Lewat cara tersebut, BNI optimistis NPL sektor konstruksi akan dapat dijaga rendah dan tidak menganggu ekspansi.

Sebagai informasi, BNI menyalurkan kredit konstruksi dalam tiga segmen yaitu korporasi, menengah dan kecil. Tercatat kredit korporasi menyumbang paling banyak penyaluran kredit mencapai Rp 18,07 triliun atau naik drastis 24,7% secara tahunan per Juni 2018. NPL sektor konstruksi pada segmen korporasi tercatat 0,0% pada kuartal II-2018, menurun dari posisi kuartal II-2017 sebesar 1,2%.

Segmen konstruksi juga disebut menjadi andalan pertumbuhan kredit korporasi perseroan, dengan tingkat kenaikan secara tahunan paling tinggi dibandingkan sektor kredit korporasi lain.

Sementara untuk kredit menengah, tercatat total kredit konstruksi mencapai Rp 7,35 triliun pada Juni 2018 tumbuh 14,6% secara yoy. Berbeda dengan segmen sebelumnya, pada segmen ini NPL BNI di sektor konstruksi cenderung naik dari 2,1% pada Juni 2017 menjadi 2,9% per akhir Juni 2018.

Adapun, kredit kecil juga tercatat menyalurkan kredit konstruksi sebesar Rp 2,27 triliun pada paruh pertama tahun ini. Jumlah tersebut tumbuh lebih rendah dibandingkan kedua segmen lain yakni hanya 6,3%. Namun, NPL sektor konstruksi pada kredit kecil tercatat menurun 100 basis poin (bps) menjadi 2,3% dalam kurun waktu setahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×