kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi andalan, kredit payroll BNI tumbuh 43,7% di kuartal III-2018


Rabu, 24 Oktober 2018 / 13:53 WIB
Jadi andalan, kredit payroll BNI tumbuh 43,7% di kuartal III-2018
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah perbankan


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank menyebut permintaan kredit kepegawaian alias payroll loan masih tinggi walau diterpa tren kenaikan suku bunga.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang pada akhir September 2018 lalu berhasil mencatatkan kinerja signifikan pada kredit kepegawaian. Hal ini terlihat dari pertumbuhan payroll loan BNI yang tumbuh sebesar 43,7% secara year on year (yoy) atau tahunan menjadi Rp 22,76 triliun dari posisi pada tahun sebelumnya sebesar Rp 15,85 triliun.

Direktur Ritel Banking BNI Tambok P Setyawati mengatakan pertumbuhan kredit kepegawaian tersebut sudah jauh melampaui target yang dipatok BNI di awal tahun. Pasalnya, bank berlogo 46 ini hanya memasang target pertumbuhan kredit kepegawaian sebesar 15%-20% tahun ini.

"Target pertumbuhan payroll sekitar 15%-20%. Sudah tembus (realisasi kuartal III 2018)," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/10). 

Walau target telah terlampaui, Tambok mengatakan pihaknya tidak memasang target baru untuk produk konsumer andalan BNI tersebut.

Hanya saja, pihaknya akan terus menjaga pertumbuhan tetap membaik hingga akhir tahun dibanding tahun sebelumnya. Tambok menambahkan, pertumbuhan kredit kepegawaian BNI antara lain disumbang dari nasabah payroll, terutama para pegawai yang bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), institusi pemerintah dan perusahaan swasta besar.

Secara terpisah, Vice Presiden Consumer Lending BNI Egos Mahar mengungkapkan produk yang dinamakan BNI Fleksi tersebut sampai dengan akhir tahun akan dipertahankan angka pertumbuhan yang relatif sama dengan realisasi kuartal III-2018.

Beberapa upaya yang akan dilakukan antara lain dengan melakukan fokus ekspansi kepada nasabah payroll isntansi terpilih, calon pensiun dan pensiunan. Nah, menurut bank bersandi emiten BBNI ini, potensi jenis nasabah ini masih sangat luas lantaran di BNI jumlahnya sudah di atas 2 juta nasabah.

Lanjut Egos, walau kenaikan suku bunga naik nyatanya hal tersebut tidak berdampak pada pertumbuhan kredit. Terbukti dari permintaan yang cukup tinggi. "Permintaan (kredit) masih cukup tinggi dan kualitas kecepatan proses serta layanan tetap kami jaga. Kami optimis payroll loan BNI akan tetap bisa kompetitif di market dan mencatat pertumbuhan yang stabil," katanya.

Sebagai tambahan informasi saja, bila merujuk pada presentasi perusahaan di kuartal III 2018 tercatat kredit kepegawaian mengambil porsi sebesar 29,6% dari total kredit konsumer BNI yang mencapai Rp 77,03 triliun. Adapun, rasio kredit bermasalah atau non performing loan produk ini masih terbilang aman yakni di stagnan di level 1,1% sejak periode September 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×