kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalkulasi dampak virus corona, MTF bakal monitor Rp 300 miliar pembiayaan pariwisata


Minggu, 15 Maret 2020 / 16:44 WIB
 Kalkulasi dampak virus corona, MTF bakal monitor Rp 300 miliar pembiayaan pariwisata
ILUSTRASI. Costumer Service melayani nasabah di Mandiri Tunas Finance Costumer Experience Lounge Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/02/2020


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona 2019 mulai menyebar di berbagai wilayah di Indonesia. Kondisi ini bisa menekan kemampuan para nasabah multifinance dalam membayar cicilan yang pada akhirnya mengerek rasio pembiayaan bermasalah atau non performin financing (NPF).

Perusahaan multifinance mulai mengkalkulasikan dampak virus mematikan ini bagi bisnis. PT Mandiri Tunas Finance (MTF) telah melakukan perhitungan kemampuan nasabah membayar cicilan pembiayaan hingga Mei 2020 akibat Covid-19.

Baca Juga: Fuji Finance Indonesia (FUJI) targetkan kinerja tumbuh 10% di 2020

“Sampai akhir Februari 2020 masih baik. Di awal maret MTF telah melakukan stress test, jika kasus Covid-19 selesai bulan Mei 2020, maka ada Rp 300 miliar yang akan jadi monitor MTF. Ada beberapa nasabah di industri pariwisata yang minta keringanan pembayaran seperti Bali, Manado, dan Batam,” ujar Direktur Mandiri Tunas Finance Harjanto Tjitohardjojo kepada Kontan.co.id pada Minggu (15/3).

Artinya, terdapat potensi pembiayaan bermasalah senilai Rp 300 miliar. Perhtiungan itu, bila pandemik ini berakhir di Mei 2019. Dengan kalkulasi itu, MTF bisa mempertahankan NPF di level 1% sepanjang 2020. “Jika kasus ini terus berlanjut lewat dari Mei 2020, kami perkirakan NPF akan lebih dari 1%. Karena bisa merambat ke sektor-sektor lain,” tambah Harjanto.

Kendati demikian, permintaan pembiayaan dari Anak perusahaan PT Bank Mandiri Tbk ini masih cukup baik di awal tahun. MTF berhasil merealisasikan pembiayaan senilai Rp 2,6 triliun pada Januari 2020.

Baca Juga: Kabar gembira, OJK akan kembali buka pendaftaran fintech pada semester II-2020

Harjanto mengatakan nilai itu tumbuh 4% dibandingkan pencapaian pada Januari 2019 senilai Rp 2,5 triliun. Bahkan ia menyebut pembiayaan hingga Februari masih deras mengalir, tumbuh 6,38% yoy menjadi Rp 5 triliun. MTF sendiri sepanjang 2019 lalu mampu memperbaiki kualitas pembiayaan. Tecermin dari membaiknya NPF di 2019 ke level 0,75% dibandingkan NPF pada 2018 di posisi 0,83%.

Perbaikan kualitas pembiayaan diiringi dengan kenaikan kinerja bisnis. Sepanjang tahun 2019, MTF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 28,8 triliun atau naik 6,63% dibandingkan pembiayaan baru tahun 2018 sebesar Rp 26,9 triliun.

Adapun tahun target ini bisa tumbuh 6% yoy. Sedangkan sepanjang tahun 2019, MTF telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 28,8 triliun atau naik 6,63% dibandingkan pembiayaan baru tahun 2018 sebesar Rp26,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×