kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata BI tentang bank bermasalah: OJK sudah lakukan langkah-langkah yang dibutuhkan


Kamis, 18 Juni 2020 / 16:53 WIB
Kata BI tentang bank bermasalah: OJK sudah lakukan langkah-langkah yang dibutuhkan
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan penurunan suku bunga acuan 25 basis poin ke level 4,25% dalam konferensi pers daring, Kamis (18/6)


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), performa atau kinerja industri perbankan nasional masih sehat dan kuat. 

Ini tercermin dengan rasio kecukupan modal  atau capital adequacy ratio (CAR) yang gendut 22,13% per April 2020.  Rasio alat likuid atau non-core deposit  (NCD) dan alat likuid atau dana pihak ketiga per April 2020 di level 117,8% dan 25,14%, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%. 

Hanya saja, tak dipungkiri beberapa bank memang tengah berjuang mempertebal modal serta likuiditas hingga mengundang masuknya investor. Ini dilakukan agar stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.

Sebagai salah satu penjaga sistem keuangan, serta anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), BI mengaku segala aspek terkait sistem keuangan termasuk kondisi perbankan dibicarakan di KSSK. 

Baca Juga: Penyelamatan Bukopin: Syarat berlapis Kookmin, lika-liku negosiasi dan prospek BBKP

“Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah melakukan langkah-langkah agar secara individual bank-bank sehat. Kami mengikuti ikuti langkah-langkah yang dilakukan OJK atas kesehatan individual bank,” ujar Perry Warjiyo, Gubernur BI menjawab pertanyaan KONTAN, usai Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis 18 Juni 2020.

Penjelasan lebih lanjut atas kondisi invidual bank ada di OJK, termasuk penangannya. Hanya, “BI siap setiap saat jika ada bank butuh likuiditas dan ingin merepokan surat berharga yang dimilikinnya ke bank sentra,” tandas Perry.

Sejauh ini, kata Perry, bank telah merepokan surat berharga yang dimilikinya sebesar Rp 43,9 triliun. “ Secara posisi, besarnya Rp 43,9 triliun. Hanya, in outnya bisa besar, kurang lebih Rp160 triliun sampai Rp 170 triliun,” ujar Perry.

Bank melunasi  repo sebulan atau kemudian meminjam kembali sesuai persyaratan. Toh, surat berharga yang dimiliki perbankan juga tebal di atas Rp 1.000 triliun.
Menurut BI, penanganan kebutuhan likuiditas untuk sektor jasa keuangan ada banyak jalur, yakni bersumber dari kapasitas internal bank, melalui Pasar Uang Antar Bank (PUAB), pasar repo, serta Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek (PLJP) 
  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×