kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembali dikabarkan merger dengan OVO, CEO DANA angkat bicara


Jumat, 19 Juni 2020 / 18:21 WIB
Kembali dikabarkan merger dengan OVO, CEO DANA angkat bicara
ILUSTRASI. Chief Executive Officer DANA Vincent Iswara. Kabar merger pemain uang elektronik digital OVO dan DANA kembali beredar.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar merger pemain uang elektronik digital OVO dan DANA kembali beredar. Bloomberg akhir pekan lalu mengabarkan, merger tersebut hampir terjadi. Merger itu guna mengurangi aksi bakar uang sekaligus menyaingi dompet digital lain, GoPay.

PT Espay Debit Indonesia Koe selaku operator uang elektronik DANA angkat bicara mengenai info tersebut. “Soal kabar DANA merger dengan OVO, kami enggak komen dari market rumor. Kami benar-benar sekarang adalah konsentrasi membuat produk-produk dan services yang membantu masyarakat Indonesia. Tim DANA ini sangat komitmen untuk lakukan itu semua selama masa pandemi ini kami lakukan PSBB, kami semua WFH, tapi produktivitas kami masih tetap naik sampai 20%,” ujar Chief Executive Officer DANA Vincent Iswara pada konferensi video, Jumat (19/6).

Sebenarnya kabar DANA merger dengan OVO juga sudah beredar sejak November 2019 lalu. Kala itu, Reuters mengabarkan Grab tertarik untuk membeli mayoritas saham DANA yang dimiliki oleh Elang Mahkota Teknologi (Emtek) dan Ant Financial untuk kemudian digabungkan dengan OVO. Dinyatakan Grab dan Lippo Group adalah pemegang saham OVO.

Baca Juga: Hingga pertengahan Mei 2020, transaksi pembayaran dompet digital DANA tumbuh 50%

Vincent menyatakan, saat ini DANA fokus pada mendigitalisasi para UMKM agar menggunakan DANA sebagai alat pembayaran transaksi. Dia mengatakan bahwa telah terjadi kenaikan transaksi 50% sejak awal tahun hingga pertengahan Mei 2020. Juga terjadi penambahan jumlah pengguna dari 30 juta di awal tahun menjadi 40 juta pengguna hingga saat ini.

PT Visionet Internasional sebagai pengelola OVO juga telah angkat bicara. Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih menyebutkan, pihaknya menyatakan belum bisa memberikan tanggapan terkait rumor yang beredar. “Saat ini kami (OVO) belum bisa memberikan tanggapan terkait rumor yang beredar di market,” ujar Sinta kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Penuhi kebutuhan pengguna, transaksi OVO melonjak tajam sejak Ramadan




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×