kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja semester I positif, bank kecil akan revisi rencana bisnis


Rabu, 01 Agustus 2018 / 19:37 WIB
Kinerja semester I positif, bank kecil akan revisi rencana bisnis
ILUSTRASI. Bank Sampoerna


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank kecil milik taipan mencatatkan kinerja sepanjang paruh pertama 2018. Ambil contoh bank milik PT Bank Sahabat Sampoerna yang dimiliki oleh Putera Sampoerna ini mencatatkan kinerja positif.

Pada Semester I-2018 laba bersih Bank Sahabat Sampoerna mencapai Rp 29,65 miliar tumbuh 23,85% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Sejalan dengan pertumbuhan laba, aset bank tumbuh 12,83% yoy menjadi Rp 9,32 triliun di enam bulan pertama 2018. 

Henky Syahputra, Chief Financial Officer Bank Sampoerna mengatakan pencapaian hingga akhir Juni 2018 sedikit di atas rencana bisnis bank.

"Sedikit lebih baik dari rencana bisnis kami, untuk itu kami sangat optimistis bahwa target yang kami tetapkan sebelumnya akan tercapai, bahkan terlampaui. Kami justru merevisi RBB kami dengan target yang sedikit lebih tinggi naik 3%-4%, tapi masih di kisaran belasan persen," ujar Hengky kepada Kontan.co.id pada Rabu (1/8).

Hengky menyatakan saat ini bisnis bank masih on track menuju pertumbuhan kredit dan laba di tingkat belasan persen. 
Sepanjang paruh pertama 2018, penyaluran kredit mencapai Rp 6,84 triliun atau tumbuh 12,31% yoy. 

"Bank Sampoerna adalah bank yang fokus banget dengan UMKM. Portofolio kami sekitar 75% ke UMKM. Hingga akhir tahun, kami menjaga kualitas kredit kami. Kami optimis bahwa pada akhir tahun 2018 nanti, NPL bruto tetap kami jadi di angka kurang dari 3%," tambah Hengky.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 13,19% yoy menjadi Rp 7,72 triliun.

Lain halnya dengan PT Bank Mayora yang melihat kinerja kredit bank buku 1 dan 2 cenderung mengalami penurunan pertumbuhan kredit. 

Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij bilang hal ini diakibatkan belum pulih seutuhnya kondisi ekonomi dimana nasabah menjaga untuk tidak melakukan investasi dan bahkan cenderung untuk mengurangi biaya diantaranya biaya kredit.

"Pertumbuhan kredit Bank Mayora di semester I-2018 tumbuh sekitar 8%-9% yoy. Namun pada Juni, kita melakukan revisi RBB khususnya terkait pertumbuhan kredit dari tumbuh sekitar 13%-14% yoy menjadi hanya 8%-9% yoy. Target laba setelah revisi sekitar Rp 50 miliar pada desember 2018," ujar Irfanto kepada Kontan.co.id

Sedangkan DPK pihaknya tidak melakukan revisi dikarenakan pertumbuhan DPK mengikuti pertumbuhan kredit. Sedangkan target NPL diakhir tahun diharapkan di posisi 2,7%-2,9%.

"Sekarang kami masih bermain di sektor perdagangan untuk penyaluran kredit. Strategi kami saat ini fokus untuk maintain nasabah yang sudah ada dan melakukan efisiensi serta mencari nasabah potential yang bisa digarap," jelas Irfanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×