kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontribusi ke pendapatan premi besar, Prudential Indonesia pacu pertumbuhan agen


Kamis, 10 September 2020 / 15:28 WIB
Kontribusi ke pendapatan premi besar, Prudential Indonesia pacu pertumbuhan agen


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan penting berasuransi. Hal ini membuka peluang bagi masyarakat untuk menjadi tenaga pemasaran atau agen di industri asuransi jiwa.

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melihat di tengah pandemi kebutuhan agen menjadi penting dalam menjelaskan perencanaan keuangan termasuk produk termasuk asuransi. 

Chief Agency Officer Prudential Indonesia Rusli Chan menyatakan perusahaan tetap melakukan proses perekrutan agen di tengah pandemi.

“Pada saat pandemi ini, justru Prudential membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menjadi tenaga pemasar Prudential Indonesia. Lantaran dalam kondisi saat ini suka tidak suka, asuransi menjadi penting. Juga butuh orang untuk mengedukasikan itu,” ujar Rusli kepada Kontan.co.id, Selasa (8/9).

Baca Juga: Prudential Indonesia gencar merekrut agen pemasaran di tengah pandemi Covid-19

Ia menambahkan, komitmen ini tercermin dari angka jumlah agen baru yang semakin bertumbuh. Per Juni 2020, jumlah tenaga pemasar Prudential Indonesiasebanyak 285.000, tumbuh 9,62% year to date dari 2019 sebanyak 260.000 agen.

“Secara garis besar, kanal keagenan berkontribusi sangat dominan terhadap pendapatan premi Prudential. Di tengah pandemi, agen juga dilatih untuk menggunakan PRUCekatan agar bisa bisa beri layanan secara tatap muka virtual. Ini sudah mendapat persetujuan izin dari OJK,” tambahnya.

Rusli menyebut Prudential Indonesia melihat agen sebagai seorang entrepreneur. Sehingga perusahaan memiliki program pelatihan agen yang berkesinambung serta didukung dengan berbagai sistem dan tools digital. Tujuannya, agar agen siap menjadi edukator sekaligus tenaga pemasar yang handal kepada nasabah.

“Kita ingin memastikan setiap tenaga pemasar bisa naik kelas setiap tahun. Ketika ada satu peningkatan profesionalitas pada agen, otomatis layanan terbaik kepada nasabah juga meningkat,” tutur Rusli.

Oleh sebab itu, Prudential Indonesia memberi pelatihan dan mentoring agen agar bisa mencapai level Million Dollar Round Table (MDRT). Ia mengaku saat ini, perusahaan memiliki 1.000 agen yang telah memiliki status MDRT. Jumlah itu telah menyumbangkan 36% dari total 2.745 agen MDRT di seluruh Indonesia.

Secara global, Prudential Indonesia berada di peringkat 15 untuk jumlah agen MDRT dari lebih 500 perusahaan asuransi yang tersebar di 70 negara dan wilayah. Juga peringkat ke-12 untuk MDRT Global Female Member.

Rusli yang memulai karir di industri asuransi pada 1994 sebagai agen menyatakan ada perbedaan tantangan dulu dan sekarang. Ia mengaku pada tahun 1990an masyarakat tidak mengetahui asuransi dan tidak memiliki produk asuransi.

“Sekarang saat agen datang, mereka mengetahui apa itu asuransi dan mengapa asuransi penting. Namun tantangannya banyak masyarakat belum memiliki produk asuransi. Oleh sebab itu penting bagi prudential untuk melakukan investasi untuk edukasi, training, dan tools secara digital untuk agen agar bisa memberikan solusi terbaik kepada masyarakat,” jelas Rusli.

Baca Juga: Perluas Pemasaran, Perusahaan Asuransi Menggandeng E-Commerce

Ia berharap para agen bisa memberikan solusi asuransi kepada masyarakat dengan berbagai produk yang dimiliki oleh Prudential Indonesia. Mulai dari produk ritel, kumpulan, konvensional, syariah, tradisional, hingga berbalut investasi.

Dalam catatan Kontan.co.id, Prudential Indonesia mengantongi pendapatan premi sebesar Rp 25 triliun pada tahun lalu. Sayangnya jumlah tersebut turun 1,57% dari realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 25,4 triliun.

Dengan realisasi premi Rp 25 triliun berarti perusahaan telah berkontribusi 13,38% dari total premi industri asuransi jiwa sebesar Rp 186,8 triliun pada tahun lalu menurut data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Selanjutnya: Perluas jangkauan, Prudential rilis PRUSolusi Sehat dan PRUSolusi Sehat Syariah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×