kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Koperasi Mitra Tani Parahyangan bidik produksi jagung 150 ton per musim panen


Rabu, 19 Juni 2019 / 17:28 WIB
Koperasi Mitra Tani Parahyangan bidik produksi jagung 150 ton per musim panen


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koperasi Mitra Tani Parahyangan asal Cianjur akan mengembangkan produksi jagung melalui sistem perubahan pola tanam dan pola panen. Pengembangan ini seiring dengan permintaan yang terus meningkat, khususnya untuk kebutuhan pakan ternak. Tujuannya koperasi akan mampu memproduksi jagung hingga 150 ton per musim panen selama 4 bulan.

“Pasar jagung sudah tidak diragukan lagi, karena sudah ditampung oleh perusahaan pakan ternak yakni PT Karim di Cianjur dan perusahaan pakan ternak lain di Garut dan Sukabumi,” kata Ketua Koperasi Mitra Tani Parahyangan, Yayat Duriat dalam keterangan tertulis pada Rabu (19/6).

Ia mengatakan, jika selama ini masa panen menunggu empat bulan, dengan sistem tersebut nantinya setiap bulan bisa panen. Dengan demikian, kuantitas, kualitas dan kontinyuitas terjaga. Saat ini ada lahan sekitar 30 hektar yang akan dikembangkan untuk produksi jagung tersebut.

Yayat mengatakan dalam 1 hektare lahan dapat menghasilkan sekitar 5 ton jagung kering (pipil) per panen. Dengan luas lahan 30 hektare bisa menghasilkan sebanyak 150 ton per musim panen selama 4 bulan. Saat ini harga per kilonya Rp4 ribu, sehingga dalam satu kali musim panen dapat menghasilkan pemasukan hingga Rp 600 juta.

Guna mengembangkan produksi jagung tersebut, pihak Koperasi juga akan bekerjasama dengan para petani dengan pola sewa lahan atau bagi hasil.

Saat ini, lanjut Yayat, pihak koperasi telah memiliki mesin pipil modern. Dengan mesin ini, selain cepat dibanding pipil manual, biaya produksi juga dapat ditekan.

Selain Jagung, lanjut Yayat, juga akan mengembang buah pepaya California. Pepaya jenis ini permintaannya juga sangat besar. Selam ini, pangsa pasar terbesar di kota Bandung.

Saat ini, kata Yayat, hampir kebutuhan pangan dari hasil pertanian sudah tersedia di Koperasi Mitra Tani Parahyangan, mulai dari sayur-sayuran, buah, kedelai, gula, dan beras.

Koperasi yang berdiri sejak 18 Desember 2000 ini, saat ini telah memiliki omzet sekitar Rp 360 juta, dengan jumlah anggota sebanyak 550 petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×