kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,87   8,42   0.91%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba turun, Mandiri Sekuritas tetap kuasai market


Jumat, 10 November 2017 / 15:21 WIB
Laba turun, Mandiri Sekuritas tetap kuasai market


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - MALANG. Laba PT Mandiri Sekuritas di kuartal III-2017 mengalami penurunan yang terbilang signifikan, yakni sebesar 41,06%. Berdasarkan laporan keuangan yang didapat Kontan.co.id, laba perusahaan sekuritas ini hanya sebesar Rp 58,58 miliar. 

Menurut Silvano Rumantir, Direktur Utama Mandiri Sekuritas, meski perusahaan mengalami penurunan laba, namun tetap berhasil mempertahankan market share sehingga menjadi perusahaan sekuritas nomor wahid di Indonesia. 

Lalu apa yang menyebabkan penurunan laba perusahaan?

Silvano menguraikan, jumlah total perusahaan yang melakukan emisi baik initial public offering (IPO) maupun rights issue hingga kuartal III 2017 sebanyak 26 perusahaan dengan market value mencapai Rp 19,5 triliun. Dari jumlah tersebut, Mandiri Sekuritas hanya menangani sekitar empat emisi dengan nilai Rp 2,9 triliun. 

Meski demikian, Mandiri Sekuritas menduduki posisi pertama untuk market share dengan penguasaan pasar 12,9%, mempertahankan predikat tahun lalu yang juga di posisi pertama dengan market share 22,5%.

Untuk membandingkan saja, pada tahun lalu, jumlah total perusahaan yang melakukan emisi sebanyak 31 perusahaan dengan nilai Rp 78,1 triliun. Sedangkan penanganan emisi oleh Mandiri Sekuritas di sepanjang 2016 sebanyak 12 perusahaan dengan nilai emisi Rp 7,6 triliun. 

"Memang datanya tidak sebanding. Tapi bisa dilihat dari data yang ada, penurunan laba disebabkan oleh IPO size yang nilainya sangat kecil. Kebanyakan mereka yang IPO itu lebih teknikal atau strategis," paparnya dalam acara Media Gathering yang dihelat di Malang, Jumat (10/11).

Dia mencontohkan, sejumlah IPO yang sudah ditangani Mandiri Sekuritas antara lain PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF) dan PT Hartadinata Abadi Tbk. Sedangkan untuk rights issue antara lain PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). 

"Untuk GMF dan Hartadinata nilainya kecil, masing-masing-masing sekitar Rp 300 miliar. Kinerja kami tertolong oleh Chandra Asri yang nilainya mencapai Rp 5 triliun," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×