kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPS nilai tren peningkatan bunga masih akan terus berlanjut


Selasa, 30 Oktober 2018 / 16:51 WIB
LPS nilai tren peningkatan bunga masih akan terus berlanjut
ILUSTRASI. Fauzi Ichsan Kepala Eksekutif LPS


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan tren peningkatan suku bunga simpanan masih akan terus berlanjut. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kredit diprediksi masih akan tumbuh deras. Sementara peningkatan dana pihak ketiga (DPK) masih berada di bawah pertumbuhan kredit.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan menyatakan pada tahun ini pihaknya menilai kredit perbankan bakal tumbuh di level 11,5%. Adapun, DPK masih akan tumbuh satu digit di kisaran 7,2%. Proyeksi tersebut merupakan revisi dari target yang dipatok LPS sebelumnya yakni kredit 10% dan DPK 8% pada tahun ini.

Beberapa indikator yang menunjukan ruang peningkatan bunga akan terus berlanjut di antaranya, kondisi loan to deposito ratio (LDR) perbankan per September (data LPS) 94,27%. Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak bulan Januari 2013 silam.

Selain itu, posisi LDR pada periode bulan Agustus-September 2018 yang sudah di posisi 94% menurut LPS sudah berada di atas batas prudential limit yang ditetapkan oleh regulator, dalam hal ini Bank Indonesia (BI).

Penyebabnya antara lain kredit perbankan naik 13% di September 2018 sementara DPK baru tumbuh separuhnya sebesar 6,62%. Atas hal itu, Fauzi memprediksi tingkat LDR pada akhir tahun nanti masih akan berada di kisaran 93%-94%.

Dalam kondisi LDR yang tengah mengalami pengetatan, perbankan pun menurut LPS harus lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit. Sambil terus menggenjot penggalangan dana simpanan.

"Prudential limit LDR itu 92% jadi bank yang terbesar di Indonesia, saat ini harus memastikan bahwa LDR harus sesuai dengan prudential limit atau di bawahnya," ujar Fauzi di Jakarta, Selasa (30/10).

Meski begitu, menurut Fauzi saat ini pertumbuhan ekonomi di tanah air masih baik. Tahun depan, LPS memprediksi pertumbuhan ekonomi akan ada di level 5,3% sementara untuk tahun ini di 5,2%.

"Artinya akan ada kebutuhan kredit, dan jika didukung oelh keadaan global yang kondusif pertumbuhannya akan lebih baik. Misalnya pertumbuhan ekonomi 5,3% dan inflasinya 3%-4% normalnya pertumbuhan kredit dan DPK sekitar 9%," sambungnya.

Sebagai gambaran saja, perkembangan suku bunga pasar simpanan (SBP) yang dilakukan LPS kepada 62 bank benchmark Rupiah terpantau masih naik. SBP Rupiah naik 9 bps menjadi 5,89% sepanjang periode observasi LPS (26 September-23 Oktober 2018). Sementara untuk SBP Valuta asing dari 19 bank benchmark sepanjang periode evaluasi (8 Oktober-23 Oktober 2018) juga naik 6 bps menjadi 1,11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×