kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LPS: Pembersihan NPL selesai, kenaikan bunga acuan tak banyak berefek ke pencadangan


Jumat, 24 Agustus 2018 / 17:17 WIB
LPS: Pembersihan NPL selesai, kenaikan bunga acuan tak banyak berefek ke pencadangan
ILUSTRASI. Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) pada pekan lalu telah menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 5,5%. Dengan kenaikan ini maka dari awal 2018 ini makan kenaikan bunga acuan BI sudah mencapai 125 bps.

Bankir dan regulator memproyeksi kenaikan bunga ini akan berpengaruh ke peningkatan risiko kredit terutama sektor konsumer ritel.

Namun, Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS mengatakan, kenaikan bunga acuan diperkirakan tidak banyak mempengaruhi NPL, pencadangan, restrukturisasi dan hapus buku bank.

"Karena bank rata rata sudah selesai dalam  pembersihan NPL dalam dua tahun ini," kata Halim kepada kontan.co.id, Jumat (24/8).

Tren NPL menurut LPS masih terus membaik. Apalagi ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh sedikit lebih tinggi dari tahun lalu dan tahun 2019 juga demikian.

Sebagai gambaran saja, berdasarkan catatan kontan.co.id, sampai Juni 2018, tren restrukturisasi kredit dan hapus buku bank besar masih naik.

Selain itu sampai Juni 2018 bank juga masih mencatat kenaikan jumlah pencadangan.

Sebanyak tujuh bank besar yang mempublikasikan data jumlah restrukturisasi kredit di laporan keuangan konsolidasi mencatat sampai Juni 2018 restrukturisasi kredit sebesar total Rp 139, triliun atau naik 3,61% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 134,2 triliun.

Tujuh bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Panin Tbk (PNBN), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Sedangkan sebanyak delapan bank yang mempublikasikan data jumlah hapus buku atau write off kredit di laporan keuangan konsolidasi mencatat sampai Juni 2018 hapus buku kredit sebesar total Rp 22 triliun atau naik 25,85% secara tahunan atau year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 17,5 triliun.

Untuk pencadangan, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Juni 2018 tercatat masih naik 8,36% yoy menjadi Rp 165,5 triliun dibanding periode sama 2017 Rp 152,7 triliun.

Bank besar kelompok BUKU IV merupakan bank dengan jumlah pencadangan terbesar yaitu 58% dari total, disusul BUKU III 25% dan BUKU II 7,6% dari total. Pencadangan BUKU I hanya 0,4% dari total pendadnagan perbankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×