kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mandiri Capital: Satu start up yang sudah didanai bakal IPO


Jumat, 06 Desember 2019 / 16:16 WIB
Mandiri Capital: Satu start up yang sudah didanai bakal IPO
ILUSTRASI. Karyawan Mandiri Capital Indonesia (MCI)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Capital Indonesia menyatakan salah satu portofolio start up yang sudah didanai bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

Investment Manager Mandiri Capital Rabbi Amrita Givatama mengatakan sudah ada satu entitas start up yang menyiapkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

“Belum ada yang IPO, tapi ada salah satu portfolio kita coba dan menuju IPO. Saya belum bisa sebutkan,” ujar Rabbi di Jakarta pada Jumat (6/12).

Hingga saat ini, anak perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini telah menanamkan investasi di 13 start up Indonesia. 

Baca Juga: Ini daftar lengkap para jawara Golden Property Awards 2019

Adapun portofolio Mandiri Capital adalah Mekari, Cashlez, Amartha, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Koinworks, Investree, LinkAja, Crowde, dan Halofina.

Artinya satu dari 13 nama dari start up tersebut tengah bersiap menghimpun dana segar lewat pasar modal. Kendati tengah bersiap-siap, Rabbi mengaku tidak memberikan target kapan aksi korporasi ini dapat ditunaikan.

Ia mengklaim performa portofolio Mandiri Capital menunjukkan perbaikan terutama terkait profitabilitas. Ia mengaku strategi bakar uang sudah menipis. 

Bahkan Ia bilang beberapa diantara porfofolio tersebut bakal Break Even Point (BEP).

Asal tahu saja, tahun depan Mandiri Capital menyiapkan dana Rp 40 miliar untuk investasi baru. Selain itu, Mandiri Capital juga menargetkan untuk menghimpun pendanaan eksternal atau venture fund senilai US$ 100 juta.

Baca Juga: Mandiri Capital pimpin putaran pendanaan Halofina

Rencana Mandiri Capital ini bakal menjadi penggalangan dana investasi eksternal pertama yang akan dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan lantaran masih besarnya kebutuhan investasi di Indonesia cukup besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×